Yang mengalami penurunan dengan presentase terbesar adalah index Standard & Poor 500 sejak 7 November dan mengalami penutupan terendah sejak 18 Januari. The CBOE Volatilitas Index (VIX), barometer indeks Wall Street, melonjak 34 persen atau lompatan terbesar sejak 18 Agustus 2011.
The Dow Jones industrial average (DJI) turun 216,40 poin atau 1,55 persen ke 13.784,17, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) merosot 27,75 poin atau 1,83 persen ke 1.487,85, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 45,57 poin atau 1,44 persen ke 3.116,25. Dalam perdagangan ini, sektor bank dan keuangan menjadi pemain terburuk di tengah kekhawatiran tentang krisis utang Italia. Indeks KBW Bank (BKX) turun 2,7 persen. The CBOE Volatilitas Index (VIX) berakhir pada 18,99 naik 34,02 persen. Volume perdagangan terjadi sekitar 7,27 miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE dan Nasdaq MKT, di atas rata-rata harian 6,46 miliar.
Koalisi sayap kiri di Italia, tengah memimpin tipis atas sayap kanan yang merupakan blok mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. Namun, hal itu juga ditentukan dari hasil pemilihan daerah. Deadlock yang dihasilkan di parlemen dapat mengarah pada pemilihan umum baru, karena terlihat gejala bahwa Italia akan sulit melunasi utang-utangnya.
Menurut Managing Director Wedbush Morgan, Stephen Massocca, seperti dilansir dari Reuters, Masalah di Eropa yang belum hilang akan menggantung dan terus membesar. Jika seseorang calon pemimpin yang terpilih nanti tidak dapat menjalani sistemnya sesuai aturan, tentunya ini akan menempatkan mereka dalam sebuah kebingungan.
Sumber: okezone.com
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023