MacBook keluaran terbaru dari Apple yang menggunakan chip M1 Pro serta M1 Max menjadi petanda buruk bagi Intel. Pasalnya, hal ini akan membuat mereka sudah dalam mengejar performa dari prosesor buatan Apple yakni Apple Silicon.
Apple saat ini sudah melepaskan dirinya dengan tidak lagi memakai chip Intel, yang terakhir dipakai di generasi MacBook Pro tahun 2020. Dengan chipset terbarunya yakni chip M1, M1 Pro serta M1 Max, Apple mampu bersaing dengan prosesor buatan Intel.
Jika dibandingkan dengan prosesor yang dipakai di PC (Apple membandingkan dengan Intel Core i7-11800H), performa M1 Pro 1,7x lebih kencang dengan level power yang sama, dan bisa pada puncak performanya lebih irit daya sebanyak 70%. Sementara itu dari segi konsumsi daya Apple Silicon juga jauh lebih irit.
Apabila dibandingkan dengan GPU untuk PC, chip buatan Apple M1 Max digambarkan punya performa yang mendekati RTX 3080 di laptop MSI GE76, namun dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah, mencapai 100W bedanya. Jika dibandingkan dengan GPU yang sama di laptop tipis, dalam hal ini adalah Razer Blade 15, GPU di M1 Max punya performa yang setara dan lebih irit daya sampai dengan 40%.
Diakui oleh CEO Intel, Pat Gelsinger bahwa Apple telah sukses dengan chip buatan mereka sendiri. Namun begitu, ia ingin kembali menarik hati Apple agar kembali memakai chip Intel.
“Apple memutuskan kalau mereka bisa membuat chip yang lebih baik dibanding kami. Dan, anda tahu, mereka cukup sukses melakukannya.” ucap Pat Gelsinger.
“Jadi yang kami harus lakukan adalah membuat chip yang lebih baik dari buatan mereka. Saya berharap dengan begitu kami bisa mendapatkan kembali bisnis dari mereka, dan juga banyak bisnis lain,” tambahnya.
Penulis : Rifqi Fadhillah
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023