Ryan Adrian: Kami berkontribusi untuk membantu pemerintah

320

Dalam The Captain bersama Ferdi Hasan dengan narasumber, Ryan Adrian, selaku CEO dari PT Indonesia Internatonal Expo, akan membahas mengenai ICE BSD, salah satu fasilitas MICE terbesar yang ada di Indonesia.

Q : Bagaimana perjalanan karier Anda sehingga bisa menjadi Presiden Direktur ICE BSD?

A : ICE itu kan tempat fasilitas MICE. Jadi tidak jauh-jauh dari karier saya yang dulu. Di hotel juga ada fasilitas untuk MICE, tapi skalanya lebih kecil. Di dalamnya juga ada hotel, ada juga unsur mall. Jadi semua yang dulu pernah saya jalanin, semuanya ada di sini. Bedanya kalau dulu saya tidak menyelenggarakan event, kalau kali ini event sudah seperti keseharian saya. Saking banyaknya event.

Q : PT Indonesia International Expo ini joint venture antara Sinar Mas Land dengan Media Land atau Kompas Group. Mungkin bisa sedikit diceritakan mengenai hal ini?

A : Benar-benar joint venture, baik secara bisnis maupun tujuan. Jadi dulu dari pihak kompas sedang cari-cari tempat untuk membuat fasilitas MICE, Sinar Mas pun begitu. Mereka ingin membuat fasilitas MICE dengan skala Internasional dan profesional.

Kita juga ingin menjadi katalisator perekonomian Indonesia khususnya industri kreatif. Hampir di semua negara, yang membangun fasilitas seperti ini adalah pemerintah, sedangkan kita full swasta. Jadi ini adalah salah satu peran serta kita untuk membantu pemerintah.

Q : Dengan adanya ICE ini, bagaimana Indonesia bisa membuktikan diri sehingga dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara?

A : Sebenarnya Indonesia juga sudah memiliki tempat seperti ini, di JCC. Tetapi kalau JCC lebih banyak ke convention-nya. Kita memenuhi pangsa pasar dalam negeri dulu. ICE itu kan 90% isinya adalah untuk ruang expo, sedangkan 10% untuk convention dan meeting.

Kita memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia, untuk bisa memfasilitasi meeting dan juga exhibition yang berskala Internasional. Tahun ini kita ada event CeMAT. Sebuah event logistik yang besar, dan bisa menjadi sebuah event Internasional yang bagus untuk Indonesia.

Selain itu mereka sudah menandatangani kontrak untuk 5 tahun ke depan. Hal itu membuktikan bahwa kita mempunyai tempat yang cukup baik di mata Internasional.

Q : Bagaimana perkembangan ICE semenjak Januari 2015 silam?

A : Perkembangannya sangat pesat. Sejak kita trial saat konser Michael Buble, itu masih banyak yang belum jadi. Total lahan 220.000 Sqm, masih banyak lagi yang akan kita bangun. Untuk saat ini, fase 1 kita punya 10 hall untuk expo, kita punya convention yang bisa di break jadi 5, dan ada 33 meeting room.

Q : Kira-kira hal apa saja yang sudah dicapai oleh ICE BSD selama dua tahun ini?

A : 2015 itu baru trial ya kita bilang. 2016 itu full swing. Fully operated dalam satu tahun. Kalau kita lihat, 2016 untuk event kecil dan besar ada lumayan banyak. Tahun ini kita harus tingkatkan lagi pemakaian hall yang ada. Growth-nya itu hampir sekitar 40%.

Jadi kalau kita mau isi 70% itu, kita harus punya sekitar 10.000 event. Banyak sekali yang masih harus di lakukan. Caranya ya kita harus membuat stimulus agar event itu ada di tempat kita. Kita juga bisa jadi semi-pelaksana dalam arti kata we stimulate people agar bekerjasama dengan kita.

Q : Inovasi apa yang telah dilakukan ICE dalam 2 tahun ini?

A : Tahun lalu kita mulai satu produk yang namanya Pekan Raya Indonesia. Kita buat sendiri. Ada satu produk yang diberi nama Pesta Rakyat dimana di dalanmnya ada banyak unsur multi-produk. Disitu kita mengajak beberapa event organizer lain, untuk bisa bekerja sama dengan kita, mereka bisa meraskan juga. Obstacle-nya yang ada saat ini, itu bisa dipecahkan sendiri dengan mereka merasakan bikin event di tempat kita.

Tahun lalu kita ada GIIAS, yang tahun ini juga rencananya akan lebih besar. Ada juga CeMAT untuk 5 tahun ke depan, dan masih banyak lagi. Karena semua itu di ICE bisa di lakukan. Jika kita sebagai venue owner hanya menunggu yang akan membuat acara, ya tidak akan ada growthnya. Jadi harus selalu berinovasi.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Adhi Satria | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Perlukah mempersiapkan masa pensiun sejak dini?
Mengunjungi uniknya beragam destinasi wisata di Rotorua
Besarkan bisep dengan 6 gerakan

Redaksi