Perlukah mempersiapkan masa pensiun sejak dini?

50

Investasi memang bermacam-macam bentuknya, dan tipikal orang Indonesia umumnya menyukai investasi berupa benda yang terus mengalami nilai peningkatan, seperti contoh emas dan rumah. Namun, tidak ada salahnya juga untuk mencoba investasi dalam bentuk obligasi dan saham.

Dua jenis investasi ini akan memberikan Anda kisaran untung yang tinggi. Terlebih jika Anda memilahnya dengan baik, bisa jadi keuntungan tinggi yang Anda peroleh akan bersifat kontinyu dalam periode waktu yang cukup lama.

Memang jika dilihat dari besar risikonya, dua jenis investasi ini memang tidak sepenuhnya aman. Akan tetapi jika Anda telah lebih dahulu mencermatinya secara seksama, maka kemungkinan risiko buruk yang akan diterima tidak begitu mengkhawatirkan.

Saran banyak pakar investasi adalah bagi investor publik, sebaiknya melakukan investasi obligasi dan saham dengan komposisi secara berurut 60 persen di obligasi dan 40 persen di saham ketika usia pensiun Anda bermula di usia 60 tahun. Sedangkan jika Anda mulai masuk pensiun di usia 55 tahun, maka komposisi obligasinya adalah 55 persen dan saham sebesar 45 persen.

Hal lain yang perlu diperhatikan, misalkan ketika Anda menemukan saham yang mampu memberikan keuntungan bersifat kontinyu, sebaiknya jangan langsung dianggap sebagai investasi emas. Menurut penelitian Morgan Housel, seorang ahli ekonomi asal Amerika Serikat (AS), rata-rata nilai saham akan rontok setiap 10 hingga 11 bulan sekali.

Maka perlu diperhatikan dengan teliti kapan waktu yang tepat untuk memilih saham yang ingin Anda investasikan. Beberapa aplikasi penghitungan real time saham-saham regional kini banyak bermunculan, dan dapat Anda jadikan sebagai panduan untuk berinvestasi saham.

TEKS: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE
Source: Esquire

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

Baca juga:
Yang harus dilakukan saat nyeri punggung
4 Destinasi wajib untuk para pecinta jazz
Air Jordan 1 kembali dalam versi golf

 

Redaksi