Serba-serbi Wagner Group, Tentara Bayaran Pemberontak Rusia

99
Serba-serbi Wagner Group, Tentara Bayaran Pemberontak Rusia

Brava Listeners, Wagner Group ramai dibicarakan publik usai memberontak dari Rusia di tengah invasinya ke Ukraina.

Wagner Group dilaporkan menyerbu markas militer Negeri Beruang Merah di Rostov pada Sabtu (24/6). Yevgeny Prigozhin selaku Bos Wagner Group sempat mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Moskow.

Meski kudeta Wagner Group batal setelah bernegosiasi dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin, ini menjadi sorotan dunia. Mengingat Wagner Group merupakan paramiliter Rusia yang diandalkan Moskow untuk menginvasi Ukraina.

Kali ini Brava Radio merangkum serba-serbu seputar Wagner Group. Berikut ulasan lengkapnya!

Didirikan mantan tentara Rusia

Wagner Group telah didirikan mantan tentara Rusia Dmitry Utkin sebagai organisasi militer swasta pada 2014. Utkin memilih nama Wagner lantaran kecintaan dia terhadap komposer anti-Semit Richard Wagner. Jenderal itu juga dilaporkan mengagumi neo-Nazi.

Dikenal brutal

Serba-serbi Wagner Group, Tentara Bayaran Pemberontak Rusia

Wagner terkenal akan taktik brutal yang disebut ahli militer sebagai “membunuh atau terbunuh”. Melansir dari Visegrad Insight, taktik tak berperasaan itu utamanya dilakukan kala berperang, salah satunya di Ukraina.

Berbagai aksi dari tentara bayaran itu sampai membuat Wagner dicap melanggar hukum kemanusiaan internasional oleh intelijen AS. Mereka dicap melanggar hak-hak asasi manusia (HAM) oleh sejumlah kelompok HAM.

Baca Juga: Berikut Kelalaian Wisata Kapal Titanic yang Hilangkan Dua Miliarder

Prajurit berasal dari golongan miskin

Serba-serbi Wagner Group, Tentara Bayaran Pemberontak Rusia

Seperti diberitakan CNBC Indonesia, prajurit Wagner disebut berasal dari golongan masyarakat miskin. Mengutip dari New Lines, seorang pejabat dari Dinas Keamanan dan Intelijen Moldova (SIS) mengatakan prajurit Wagner memiliki “latar belakang sosial yang tidak stabil”.

Penyebab pemberontakan Rusia

Penyebab pemberontakan Wagner ke Rusia disinyalir karena prajurit Wagner awalnya diiming-imingi upah besar mulai dari 2 ribu dollar atau Rp30 juta sebulan atau lebih.

Namun, para tentara mengaku hanya mendapat gaji yang dijanjikan tersebut selama beberapa bulan pertama, sebelum akhirnya mereka tak lagi digaji atau mendapat upah yang kurang dari yang dijanjikan.