Woman on Top, program baru di Brava Radio yang tayang di hari Kamis pada akhir bulan, bersama Ferdy Hasan dan Prita Kemal Gani dengan tamu spesial kali ini, Sinta Dhanuwardoyo, CEO and founder Bubu.com.
Kali ini mereka membahas mengenai Bubu.com dan persaingan di dunia digital.
Q: Adakah tips untuk membatasi anak untuk mengakses ke dunia digital?
A: Menurut saya, kembali dari bagaimana kita mengedukasi anak-anak di rumah. Bukan hanya digital saja yang rawan tapi dunia offline juga rawan, jadi memang lebih ke bagaimana kita mengajarkan anak-anak sendiri. Dari sisi teknologi, ada applikasi parental guidance yang saya mentorin, namanya Kakatu.
Kakatu merupakan startup untuk parental guidance on mobile phone, membantu memonitor anak-anak, mulai dari apa yang mereka download hingga apa yang mereka lihat.
Q: Darimana datangnya nama Bubu.com?
A: Actually itu marketing gimmick agar orang nanya apa arti dari nama Bubu. Jadi, waktu itu saya cari nama yang mudah diingat dan spellingnya juga mudah, spellingnya juga hanya B-U-B-U.
Dan sebenarnya, Bubu sendiri adalah nama anjing saya. Tapi bukan karena anjing saya namanya Bubu lalu saya beri nama perusahaan saya Bubu, tapi saya memang butuh nama yang mudah diingat dan spelling-nya mudah.
Q: Adakah rencana selanjutnya untuk Bubu.com?
A: Sebagai seorang entrepreneur, kita tidak boleh mudah puas. Kita harus mencari inovasi baru, apalagi kalau kita punya perusahaan di bidang teknologi. Karena teknologi itu berubah tiap detik, kita dipacu untuk terus inovasi atau nanti bisa ketinggalan.
Perkembangan Bubu yang hampir selama 21 tahun itu bisa dibilang cukup lama. Saya memulai dengan tidak tahu cara bagaimana membangun perusahaan digital, jadi sering terjadi trial and error.
Tapi saya percaya internet itu akan menjadi media yang sangat dahsyat. Karena kepercayaan itulah yang mendorong saya agar Bubu bisa menjadi lebih baik.
Q: Bagaimana menyiasati saingan dan kompetisi?
A: Persaingan ada dimana mana. Cuma sebagai perusahaan, kita memang punya culture untuk berinovasi agar bisa menjadi lebih baik. Jadi saya punya pemikiran, think not only outside the box, but think beyond the wall.
Penting untuk mempunyai pemikiran yang berbeda dengan agency lain, seperti kalau di Bubu kita punya event selama 2 tahun sekali, itu mungkin yang tidak dilakukan oleh agency lain.
Q: Dunia digital secara global di yang masa akan datang seperti apa?
A: Industri digital ini menjadi bagian hidup sehari hari, sangat penting untuk mengembangkan startup yang ada di Indonesia untuk menjadi besar. Kuncinya dalah membangun ekosistem yang belum terbangun dengan baik, banyak sekali inisiatif yang saya jalankan agar bagaimana saya bisa men-support startup digital agar menjadi lebih besar dan bukan hanya menjadi user, tapi juga menjadi player, siapa player-nya? Anak anak startup inilah yang harus kita dukung.
Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.
[teks Nada Inditya Lifa | foto dok. Brava Radio]
Baca juga:
Royal Enfield Bullet 500 kini dilengkapi injeksi
5 Kegiatan ampuh untuk membakar kalori
Mobil muscle car terkecil di dunia
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023