Ferdy Hasan – 103.8 FM Brava Radio https://bravaradio.com Your partner in business & pleasure Wed, 18 Oct 2017 04:30:11 +0000 en-US hourly 1 Widharmika Agung: Setiap motif batik memiliki cerita https://bravaradio.com/widharmika-agung-setiap-motik-batik-memiliki-cerita/ https://bravaradio.com/widharmika-agung-setiap-motik-batik-memiliki-cerita/#respond Tue, 17 Oct 2017 09:54:11 +0000 https://bravaradio.com/?p=26634 Penerus Iwan Tirta bercerita mengenai bisnis tersebut.

The post Widharmika Agung: Setiap motif batik memiliki cerita appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO meresmikan batik menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Semenjak saat itu, setiap tahunnya warga Indonesia memperingati Hari Batik Nasional untuk mengapresiasi batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk budaya Lisan dan non-bendawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Dalam The Captain kali ini, Ferdy Hasan berbincang-bincang dengan Widharmika Agung selaku CEO dari Iwan Tirta Private Collection. Sebagai penerus Iwan Tirta sendiri, tentunya Widhar tetap merasakan pressure dari berbagai pihak.

Q : Bagaimana cerita di balik takeover saat mengambil brand Iwan Tirta?

A : Saya bergabung pada tahun 2016. Kami merupakan bagian dari grup yang berkecimpung di bidang consumer dan retail Indonesia. Sebelumnya, saya bekerja di bagian consumer goods companyyang berkecimpung di bidang jamu dan herbal company. Dari sana, assignment berikutnya adalah di Iwan Tirta Private Collection.

Menurut saya itu sangat menantang ya. Karena, as you mention its a heritage brand, dimana there’s a lot of resposibility to manage, dan lebih menarik lagi adalah identitas indonesia.

Dengan itu, i took the challenge sejak 2016, dan jadi part of the team sampai sekarang.

Q : Apa tantangan terbesar yang dialami selama setahun belakangan ini dalam mengelola brand yang begitu besar, dan membuatnya lebih besar lagi?

A : Tantangan yang pertama adalah untuk menjaga identitas brand. Karena brand Iwan Tirta buat saya sebagai professional, it’s totally a brand. It”s a retail brand, tapi untuk Anda yang punya cerita tersendiri dengan mas Iwan dan teman-teman di sekitar mas Iwan sendiri, berkarya itu adalah sesuatu yang sangat personal.

Jadi tantangan pertama adalah untuk menjaga hubungan dengan orang-orang yang terlibat di kehidupan beliau, dan mendekatkan diri dengan teman-teman tersebut. Agar kita mendapatkan feedback agar bisa tetap menjaga identitas Iwan Tirta Private Collection.

Yang kedua, paradoksnya adalah selama kita harus mengerti heritage-nya, tapi juga tetap harus berinovasi. Harus tetap berinovasi agar tetap relevan dengan mode zaman sekarang.

Itulah dua tantangan utama yang dirasakan. Dengan menjaga untuk tetap dekat terhadap heritage, tapi juga tetap melakukan inovasi agar kita tetap relevan.

Q : Jadi tetap menjaga heritage, inovasi diperlukan sehingga tetap up to date. Apa yang dipertahankan dari sesuatu yang pernah dijalankan mas Iwan?

A : Menurut saya, sebaiknya kita mempertahankan misinya. Jadi, kita kembali lagi ke prinsipnya ‘kenapa sih mas Iwan memulai ini semua?’.

Jadi, mas Iwan sendiri memulai ini semua untuk menjaga kelestarian batik. Jadi kita fokus di sana, untuk menjaga kelestarian batik.

Yang kedua, ‘batiknya mas iwan itu sendiri seperti apa sih?’

Batiknya Iwan adalah batik tulis dan batik indonesia. Dimana dari segi motifnya sendiri dibuat lebih besar, karena beliau menginginkan batik itu sebagai fabric yang bisa setara dengan fabric-fabric di dunia fashion internasional.

Jadi kita mulai dengan mengingat kenapa Iwan memulai ini semua dan mengingat identitasnya. Dari situ kita baru bisa berinovasi.

Q : Bagaimana cara mempertahankan karya-karya Iwan sepeninggalan beliau?

A : Yang pertama, kami bekerja dengan timnya Iwan. Dimana beliau sempat bangun timnya juga, seperti pengrajin beliau, juga designer beliau. Jadi kami tetap bekerja dengan mereka.

Kedua, kami beruntung sekali sempat bekerja dengan Iwan sendiri iya kan. Jadi tim di Iwan Tirta Private Collection itu sempat bekerja dengan Iwan langsung. Maka mereka kenal secara personal.

Dan yang terakhir, kita juga berusaha mereplikasi sebagai tim. Sebagai tim, tidak ada satu individu yang bertanggung jawab untuk menjaga satu identitas. The whole team, the whole organization.

Q : Challenge apa yang ada di masyarakat sekarang ini?

A : Menurut saya, challenge di masyarakat adalah untuk mengetahui batik yang lebih baik itu yang seperti apa. Batik sendiri ada beragam macam, semua ada perannya masing-masing. Tapi, definisi batik sendiri itu apa sih sebenarnya?

Q : Apa itu definisi batik dan bagaimana cara memilih batik yang baik? Apakah ada tips

A : Batik sendiri secara umum adalah proses mewarnai tekstil dengan menggunakan wax sebagai penahan. Jadi sebenarnya, proses pembatikan ini ada di beragam peradaban termasuk di Mexico, Africa, dll.

Tapi apa yang membuat batik indonesia begitu unik adalah penggunaan canting. Canting itu sangat menggambarkan Indonesia. Canting yang biasa seperti pen, dan beragam ukuran.

Kemudian, penggunaan canting dan penggunaan wax itu paling prinsipil untuk proses pembuatan batik di indonesia.

Kadang-kadang kita mikir kalau batik itu hanya sekadar motif. Tapi, kita jangan sampai lupa dengan proses pembuatannya. Proses pembuatannya adalah elemen penting dari kata batik itu sendiri.

Apa sih batik indonesia? Satu adalah bagian kesenian Keraton Jawa, karena berkembangnya dari Keraton Jawa. Iwan sendiri belajar batik dari berbagai Keraton di Jawa. Dan itu sama seperti tarian, its an act form.

Yang kedua, batik itu harus menggunakan canting dengan metode waxing. Ketiga, batik itu memiliki pakem, ada cara pakainya. Ibaratnya parang, ada parang untuk raja, parang buat permaisuri. Jadi ada pakemnya.

Dan yang keempat adalah lintas sara dan agama. It has to be universal. Jadi itu empat karakter batik di Indonesia menurut Iwan.

Q : Anda pernah mengatakan bahwa banyak orang yang bersedia membayar mahal untuk produk luar negeri, tapi tidak untuk produk mewah asal negeri sendiri. Bagaimana cara Anda menjawab tantangan tersebut?

A : Pada akhirnya, we have to compete. Jadi kalau belajar dengan produk Iwan Tirta sebagai batik, kita harus buat produk yang punya karakter sendiri. Design harus jelas, dari segi produk dan kualitas juga harus jelas, kita harus bikin identitas yang jelas.

Yang bisa dilakukan adalah untuk team up antara calling all the Indonesian brand dan berusaha untuk mengedukasi bahwa produk Indonesia itu produk dengan kualitas yang baik.

Q : Iwan Tirta bukan hanya icon tapi juga inverter. Ada nyawa di setiap karyanya. Bagaimana mempertahankan karya Iwan Tirta?

A : It’s a  day to day challenge to us di Iwan Tirta Private Collection. Caranya dengan membuka diri dan menerima masukan teman-teman Iwan.

Lalu, jujur dangan apa yang bisa kami lakukan dan apa yang tidak bisa kami lakukan. Dengan itu, kami merasa mendapat lebih banyak masukan lagi.

Juga, tetap berani melakukan kesalahan. Berinovasi juga, karena selama kita jujur dan tetap dekat dengan Iwan dan produk beliau, rasanya we get the license to explore and to inovate. Dengan itu kita bisa tumbuh.

Millennials masuk sebagai konsumen yang cukup besar, mulai meng-influence taste bahkan non-millennials juga yang mulai gayanya seperti millennials.

Q : Apa motif batik kesukaan Anda?

A : Saya suka motif gajah. Saya suka gajah karena gajah itu gagah besar, tapi tidak menakutkan. Saya percaya setiap orang memiliki motifnya masing-masing. Setiap batik ada cerita dan energi masing-masing.

[teks Ghesilia Gianty, Brava Listeners dari Universitas Multimedia Nusantara | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Menu ala Hokkaido di Taigi Japanese Restaurant
Omega Seamaster Aqua Terra edisi 2017
Tetap bugar di meja kerja

The post Widharmika Agung: Setiap motif batik memiliki cerita appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/widharmika-agung-setiap-motik-batik-memiliki-cerita/feed/ 0
Irwan Poedjoadi: Selling a car is like telling a story https://bravaradio.com/irwan-poedjoadi-selling-car-like-telling-story/ https://bravaradio.com/irwan-poedjoadi-selling-car-like-telling-story/#respond Thu, 28 Sep 2017 09:23:25 +0000 https://bravaradio.com/?p=25774 Ferdi Hasan berbincang-bincang dengan Irmawan Poedjoadi selaku CEO dari McLaren dan Aston Martin Jakarta. 

The post Irwan Poedjoadi: Selling a car is like telling a story appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Dalam program The Captain kali ini, Ferdi Hasan berbincang-bincang dengan Irmawan Poedjoadi selaku CEO dari McLaren dan Aston Martin Jakarta.

Q: Bisnis luxury car saat ini dinilai menemui banyak sekali tantangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan dan beban pajak yang tinggi dianggap menjadi penyebab menurunnya permintaan mobil di kelas ini. Bagaimana Anda menjawab tantangan ini? Apakah di tahun ini Anda melihat ada perbaikan?

A: Iya, melihat pengalaman yang terdahulu ya masuk tahun 2014, dimana exchange rate juga melemah, komoditas mulai menurun ditambah pajak, import duty-nya dari 40% jadi 50%, lalu PPnBM dari 75 menjadi 125.

Tapi di tahun ini saya melihat ada peningkatan yang baik. Ya, kita harapkan di tahun 2017 ada sedikit perbaikan, dan di tahun-tahun berikutnya pun ada perbaikan.

Q: Tapi untuk segmen luxury car, dengan harga yang tentunya fantastis, apakah segmennya terpengaruh? Bagaimana mereka melihat kondisi saat ini?

A: Well, dengan stagnan kondisi ekonomi saat ini tentunya kemarin mereka sempat hold back. Mereka juga terpengaruh dengan adanya perubahan harga. Namun, dengan adanya tax amnesty pada tahun kemarin, dan semuanya sudah beres, mereka juga mulai triggered lagi buat belanja. Tapi, mereka harus lebih smart lagi buying.

Q: Perjalanan karier Anda sudah cukup panjang di bisnis ini. Kalau melihat konsumen di segmen luxury car ini, bisa dibilang cukup unik. Apa yang menjadikan keunikan dari konsumen di Indonesia? 

A: Well, konsumen sebenarnya beragam sekali. Ada konsumen yang memiliki informasi yang lebih detail daripada kita, ada juga yang ditengah malam, jam 2 pagi, tiba tiba telepon “ada scratch di mobil saya”, dan saat itu juga kita harus kirim mekanik untuk memenuhi permintaan dia.

Ada juga yang pergi clubbing bawa mobil, lalu mereka agak drunk sehingga lupa bagaimana cara mengoperasikanya, itu pun kita harus mengirim seseorang saat itu juga.

Q: Untuk club owner dari McLaren dan Aston Martin sekarang ini, ada berapa anggotanya? Apakah ada kegiatan reguler selaku pemasok dari kendaraan tersebut? Apa yang dilakukan untuk me-maintain club owner sehingga memiliki kegiatan bersama dan lain sebagainya?

A: Untuk member aktifnya jika dikumpulkan mencapai hampir 150. Club owner adalah key success-nya penjualan baik Aston Martin maupun McLaren.

Tentunya kita perlu memberikan support yang prima kepada mereka, antara lain dengan memberikan aktivitas-aktivitas seperti breakfast, bahkan kita juga mengundang mereka untuk mencoba track-track di luar negeri.

Rencana bulan depan, kita akan mengajak customer McLaren yang membeli produk terbaru, kita ajak untuk mencoba sirkuit di London dan untuk meninjau factory-nya baik untuk McLaren dan Aston Martin.

Q: Anda pernah mengatakan “selling a car is like telling a story“. Apa yang Anda maksud?

A: Kita tidak hanya mengajak customer untuk sekadar membeli dan menjual. Kita harus merangkul mereka, menceritakan tentang bagaimana produk ini, produk yang kita jual ini kan become a classic, become a collector item, tentunya memiliki history yang baik. Kita harus menceritakan itu kepada customer kita.

Q: Apa yang menjadi kunci sukses kepemimpinan Anda? 

A: Kalau Anda bicara mengenai kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi, lalu dia harus bisa mendengar dan dia juga menjadi problem solver. Kadang-kadang seorang pemimpin itu tidak mau dikritik. Always be the boss itu nggak boleh, harus mau menerima masukan dan juga kritik.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Angelita Christy | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Indonesia menjadi salah satu target virus komputer dunia
Inovasi terbaru dari Barry Calebaut
Omega Seamaster Aqua Terra edisi 2017

The post Irwan Poedjoadi: Selling a car is like telling a story appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/irwan-poedjoadi-selling-car-like-telling-story/feed/ 0
Dolly Lesmana: Beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman https://bravaradio.com/dolly-lesmana-beranikan-diri-untuk-keluar-dari-zona-nyaman/ https://bravaradio.com/dolly-lesmana-beranikan-diri-untuk-keluar-dari-zona-nyaman/#respond Tue, 29 Aug 2017 10:01:18 +0000 https://bravaradio.com/?p=24437 Ferdy Hasan berbincang-bincang dengan CEO dari Arka Media Group, Dolly Lesmana.

The post Dolly Lesmana: Beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Hingga saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia masih belum mencapai jumlah yang ideal. Menurut Bank Dunia, di Indonesia baru ada 1,6% entrepereneur dari jumlah populasi yang ada di sini yang seharusnya ada di angka 4% dari total populasi.

Dalam The Captain kali ini, Ferdy Hasan akan berbincang-bincang dengan seseorang yang banting setir dari usaha di bidang perbankan dan financial, kemudian mencoba keberuntungannya dalam usaha media di tahun 2009, Dolly Lesmana, CEO dari Arka Media Group.

Q : Dolly sendiri aktif memberi motivasi juga mendorong anak-anak muda untuk menjadi entrepreneur. Kendalanya ada di mana?

A : Dari sisi motivasinya dulu. Menjadi seorang entrepreneur itu harus punya mindset, menjadi orang yang memiliki kebebasan untuk menjalankan ide-ide ‘gila’-nya, dan yang paling susah itu merubah sesuatu yang sudah menjadi bagian dari aktivitas hariannya.

Sehingga berjalan sendiri yang tidak punya struktur. Dibutuhkan partner yang bisa memberikan support untuk bisa berkembang, dan growth-nya itu sama-sama terpantau.

Q : Maraknya teknologi digital, banyak melahirkan entrepreneur-enterpreneur baru di Indonesia. Apa yang Anda lihat dari generasi muda ini agar bisa menjadi seorang pengusaha?

A : Banyak yang sukses itu kalau dilihat karena memang memiliki passion di bidang yang ia geluti, atau memang memiliki experience sebelumnya. Untuk menjalankan suatu bisnis itu tidak mungkin berjalan sendiri. Chemistry itu harus terbangun.

Q : Apa yang membuat Anda memutuskan beralih dari dunia perbankan ke bisnis media?

A : Mungkin saya grow up dari keluarga entrepreneur, ayah saya seorang pengusaha. Jadi waktu itu memang sudah berada di zona nyaman, tidak ada tantangan baru lagi menurut saya.

Ya inilah saatnya untuk keluar dari zona itu. 2009 itu waktu lagi global crisis, saat semua lagi tiarap, ktia mencoba untuk memulai sesuatu yang baru.

Q : Awal mula merintis karier di bidang media, kenapa dulu berani membagikan majalah secara gratis?

A : Kalau dulu memang konsep free magazine itu dapat pemasukannya dari iklan. Bagaimana untuk bisa bersaing dengan yang sudah ada, ya kita harus punya strategi yang berbeda. Dulu belum ada transportasi online seperti sekarang.

Orang naik taksi, dulu media sosial juga belum hype banget, jadi ya menurut kita hal ini merupakan satu strategi yang baik. Hal tersebut bisa diukur dengan jumlah penumpangnya, kemudian kita jual ke agensi dan responnya cukup baik.

Q : Sekarang market-nya sudah berubah. Media-media besar ternama Indonesia pun banyak yang gulung tikar. Bagaimana untuk tetap bisa bersaing menurut Anda?

A : Kita punya expertise untuk membuat suatu majalah. Kita ada satu divisi yaitu media creator. Banyak media lain yang masih menggunakan print magazine untuk diberikan ke client mereka, jadi kita sekarang handling beberapa client tersebut.

Untuk yang sekarang sudah shifting ke digital, mereka punya website, nah kita jadi content creator-nya. Paling dari sisi servisnya saja yang berbeda, yang biasanya hanya print, sekarang kita juga advice digital ke client. Mulai tahun ini sudah mulai fokus ke arah digital.

Q : Mungkin bisa diceritakan perjalanan Arka Media sendiri selama 8 tahun terakhir?

A : Pastinya tidak semulus yang kita harapkan. Yang paling penting kita bisa menyatu dengan kondisi market sendiri. Tiga tahun terakhir kita melihat print magazine akan turun trennya, karena di Amerika sendiri sudah terjadi. Kita juga coba melihat ada unit bisnis yang bisa kita kembangkan.

Q : Melihat potensi yang ada, Anda menggabungkan antara bisnis dan passion. Memulai sebuah perusahaan start up yang bergerak di bidang olahraga namanya Go Fit. Mungkin bisa diceritakan tentang Go Fit?

A : Saya grow up di Amerika. Olahraga lebih berkembang di luar negeri, kita terbiasa kalau pulang kerja pasti nontonnya tayangan olahraga di TV.

Sampai di sini, ya olahraga hanya sekedar rutinitas untuk bisa sehat. Saya lihat ada peluang untuk bisa menghubungkan orang-orang yang passionate sports dengan konten yang bagus.

Sekarang kita menggabungkan content writer kita itu untuk para pembaca yang sedang mencari referensi untuk guide to healthy living.

Ke depannya, kita sedang dalam tahap pengembangan untuk bagaimana caranya memenuhi kebutuhan orang-orang untuk berolahraga seperti mencari instruktur, dll. Yang nanti bisa order via aplikasi Go Fit.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Adhi Satria | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Ini alasan kenapa gula lebih berbahaya untuk pria
Menu ala Hokkaido di Taigi Japanese Restaurant
Menjelajah Eropa dengan kereta mewah

The post Dolly Lesmana: Beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/dolly-lesmana-beranikan-diri-untuk-keluar-dari-zona-nyaman/feed/ 0
Alex Pichel: Jakarta adalah kota yang indah https://bravaradio.com/alex-pichel-jakarta-adalah-kota-yang-indah/ https://bravaradio.com/alex-pichel-jakarta-adalah-kota-yang-indah/#respond Fri, 11 Aug 2017 09:32:44 +0000 https://bravaradio.com/?p=23500 Alex Pichel yang sebelumnya tinggal di Jerman, merasa senang berada di Jakarta selama 3 tahun.

The post Alex Pichel: Jakarta adalah kota yang indah appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Dalam program The CaptainFerdy Hasan berbincang-bincang dengan General Manager dari Hotel Indonesia Kempinski, Alex Pichel, mengenai perkembangan industri perhotelan di Indonesia, khususnya hotel bisnis.

Q : Anda sudah berada di Jakarta selama 3 tahun. Bagaimana kota Jakarta bagi Anda?

A : Saya diperlakukan secara baik oleh Jakarta setiap harinya, terutama jalanannya yang ‘sangat baik’ hahaha. Jakarta adalah Indonesia, dan Jakarta adalah salah satu kota yang indah.

Q : Bagaimana Anda melihat perkembangan industri perhotelan saat ini?

A : Kota Jakarta demand-nya cukup tinggi. Tapi itu semua baik-baik saja, pemasokan untuk industri perhotelanm khususnya hotel bisnis, cukup baik. Dan kita ingin selalu berbeda dengan yang lain. Itulah kita.

Q : Bagaimana Anda melihat pengunjung yang datang dari luar Indonesia?

A : Tidak ada bedanya. Jakarta adalah kota untuk berbisnis, begitu pula Hotel Indonesia Kempinski yang selalu mengedepankan diri sebagai hotel bisnis. Hotel Indonesia Kempinski sendiri adalah tempat yang luar biasa bagi mereka. Ya menurut saya, tidak ada perbedaan.

Q : Hotel-hotel budget sudah mulai diminati banyak orang. Bagaimana kompetisinya sekarang?

A : Kompetisinya cukup berat. Bisnis tidak berjalan dengan baik, orang-orang mulai memangkas pengeluarannya. Jadi kita perlu menemukan jati diri kita yang sebenarnya, untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung kita. Sehingga, orang akan percaya dan akan datang kembali. Loyalty.

Q : Bagaimana cara Anda mengombinasikan nilai sejarah dari Hotel Indonesia dengan sentuhan modern serta pelayanan yang mewah?

A : Semua karyawan kita memiliki budaya yang berbeda-beda, begitu juga dengan lukisan yang berasal dari daerah yang beda pula. Konsentrasi kita adalah pelatihan untuk para karyawan kita untuk dapat melakukan tur dalam hotel untuk mengemukakan sejarah itu sendiri.

Q : Tur apa yang dilakukan dari pihak hotel, serta apa yang Anda tawarkan untuk para pengunjung?

A : Hotel Indonesia telah berusia 55 tahun, diresmikan oleh presiden pertama Republik Indonesia. Kita memastikan agar para pengunjung dapat melihatnya dalam buku sejarah Hotel Indonesia. Dimana telah kita sediakan agar pengunjung dapat membacanya. Kita bekerja sama dengan sejarawan untuk melatih para karyawan, agar tetap menjaga keutuhan sejarah tersebut. Karena kita tidak ingin mengatakan apa yang tidak kita ketahui.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Adhi Satria | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Linda Gumelar: Sosialisasi kanker payudara adalah yang utama
Indahnya kain tenun Sumba Timur dalam Lukamba Nduma Luri
Deretan mobil terbaik yang siap dipinang

The post Alex Pichel: Jakarta adalah kota yang indah appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/alex-pichel-jakarta-adalah-kota-yang-indah/feed/ 0
Linda Gumelar: Sosialisasi kanker payudara adalah yang utama https://bravaradio.com/23061-2/ https://bravaradio.com/23061-2/#respond Thu, 03 Aug 2017 09:40:20 +0000 https://bravaradio.com/?p=23061 Woman on Top kali ini membahas kanker payudara di Indonesia bersama Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia.

The post Linda Gumelar: Sosialisasi kanker payudara adalah yang utama appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Dalam program Woman On Top, Prita Kemal Gani bersama Ferdy Hasan akan berbincang-bincang dengan seorang wanita yang sangat gigih dalam menjalankan gerakan sosial, serta merupakan mantan Menteri Pemberdayaan wanita, Linda Gumelar.

Q : Bagaimana seorang Linda Gumelar saat pertama kali membuka mata di pagi hari? Apa yang dilakukan pertama kali?

A : Kalau saya pribadi, apa yang akan dilakukan keesokan hari, sudah saya catat sebelum tidur. Jadi di sebelah tempat tidur itu sudah ada pulpen dan kertas. Yang pasti, tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, menjalankan ibadah shalat subuh, kemudian dilanjutkan dengan meminum teh hangat dan ada sedikit ‘jalan-jalan’ di rumah. Baru saya mulai untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sudah saya urutkan ketika malam hari.

Q : Linda yang terbiasa dengan jadwal yang padat, bagaimana cara Anda untuk menjaga stamina tubuh?

A : Sampai saat ini, selain olahraga ringan yang saya lakukan setiap pagi hari, pastinya menjaga pola makan juga. Selain itu, saat sedang bekerja saya selalu menganggap pekerjaan itu sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jadi tidak terasa berat saat dilakukan.

Q : Menjaga pola makan itu memang paling sulit. Menurut Anda, bagaimana cara paling ampuh untuk menjaga pola makan?

A : Katanya kita disuruh untuk mengurangi konsumsi karbohidrat, ya saya ikut seperti itu saja. Memperbanyak minum air putih juga sangat diperlukan. Di usia seperti sekarang ini kan sudah tidak terlalu banyak ya keinginannya. Hanya ingin untuk tetap sehat dan panjang umur.

Q : Sebagai aktivis sosial, bagaimana pandangan Anda melihat kondisi perkembangan kanker di Indonesia saat ini? Apa saja tantangannya?

A : Setelah menggeluti kanker khususnya kanker payudaraa, di Indonesia sekarang menjadi penyakit nomor 4. Setelah penyakit jantung, darah tinggi, diabetes, kemudian kanker payudara. Saya cukup khawatir dengan penderita kanker payudara, karena biasanya yang mau datang ke dokter itu sudah memasuki stadium lanjut. Faktor genetik juga bisa memicu timbulnya kanker payudara, tetapi memang sedikit kemungkinannya.

Memang sangat diperlukan sosialisasi mengenai deteksi kanker payudara sejak dini. Karena kanker ini belum diketahui penyebabnya hingga saat ini, tetapi pemicunya adalah hormon esterogen. Kami juga punya komunitas, hampir setiap minggunya satu sampai dua orang itu meninggal. Semua dikarenakan keterlambatan.

Q : Lalu bagaimana cara untuk mencegah bertambahnya hormon esterogen?

A : Diutamakan jangan banyak makanan yang berlemak. Hal itu menyebabkan hormon esterogen kita bertambah. Maka dari itu, olahraga menjadi satu hal yang sangat penting.

Q : Orang yang divonis terdeteksi kanker dalam tubuhnya, biasanya akan langsung down. Adakah cara untuk meningkatkan semangat mereka?

A : Kembali lagi, yang terpenting adalah sosialisasi. Karena, hampir setiap orang yang divonis kanker, hanya berpikir jika ia tidak akan lama lagi. Sebetulnya, jika kita sudah mengetahuinya sejak stadium awal, harapan hidupnya itu lebih tinggi. Disini peran sosialisasi menjadi sangat penting, juga diperlukan untuk memeriksa payudara anda sendiri.

Yang kedua, dukungan dari keluarga juga salah satu faktor utama. Menjadi pendamping pasien penderita kanker payudara, saya kira lebih sulit dibandingkan menjadi pasien itu sendiri. Karena si pendamping ini harus menunjukkan bahwa pasien akan sembuh, dan harus menunjukkan bahwa dirinya tidak takut kehilangan. Kita juga mengadakan pelatihan untuk relawan yang ingin mendampingi pasien kanker.

Q : Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit kanker payudara, apakah betul jika stres termasuk salah satu pemicu timbulnya kanker?

A : Betul, secara teorinya kalau kita stres akan membuat ada sesuatu dalam hormon kita yang meningkat. Ini bisa berpengaruh hormon esterogennya. Jadi, kalau bisa hindari stress yang berlebih.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Adhi Satria | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Shamsi Ali: Islam bukan agama yang kaku dan tidak bersahabat
Ini alasan Anda harus mengurangi konsumsi garam
Rasakan sensasi kemewahan kapal cruiseliner

The post Linda Gumelar: Sosialisasi kanker payudara adalah yang utama appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/23061-2/feed/ 0
Rama Raditya: Qlue untuk menampung berbagai keluhan https://bravaradio.com/rama-raditya-qlue-untuk-menampung-berbagai-keluhan/ https://bravaradio.com/rama-raditya-qlue-untuk-menampung-berbagai-keluhan/#respond Mon, 15 May 2017 03:45:24 +0000 https://bravaradio.com/?p=18212 Founder & CEO Qlue membahas manfaat aplikasi tersebut bagi masyarakat.

The post Rama Raditya: Qlue untuk menampung berbagai keluhan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
The Captain (5/4) bersama Ferdy Hasan dan seorang founder & CEO Qlue, Rama Raditya.

Kali ini akan membahas tentang keunggulan dari applikasi Qlue.

Q: Bagaimana background terbuatnya aplikasi Qlue?

A: Awalnya itu sebenarnya dari perasaan frustasi sehari-hari. Terinspirasi dari orang-orang yang sering ngeluh di sosmed, dan juga dari Jakarta yang makin banyak masalah, mulai dari genangan, macet dan lain lain. Akhirnya kita memutuskan membuat platform yang bisa menyambungkan missing link antara warga dengan pemerintah. Waktu itu kita tawarkan kerjasama ke pemprov DKI, waktu itu Gubernurnya masih Jokowi di tahun 2014, dan akhirnya yang nerima pak Ahok dan kami langsung diminta untuk kerjasama.

Q: Mengapa diberi nama Qlue?

A: Qlue itu sebenarnya diambil dari “keluhan”, jadi memang ini intinya adalah aplikasi untuk mengeluh.

Q: Apa saja yang bisa dilakukan oleh Qlue?

A: Cukup mudah. Untuk melapor harus ada di lokasi, tidak bisa ada di rumah atau di tempat lain karena akan banyak hoax. Jadi nanti kita akan ambil geo tech lokasi pelapor dan bisa juga upload foto dan video, lalu ada label mulai dari macet, sampah, jalan rusak, sampai saat ini ada 25 label yang terintegrasi dengan Jakarta Smart City.

Begitu dilaporkan, nanti lurah terkait akan dapat laporan tersebut, dinas terkait juga. Lalu, akan diukur oleh Jakarta Smart City akan kinerja dari masing-masing PNS di Jakarta, nanti 15 terbawah akan kena mutasi, yang di atas akan di-promote.

Q: Bagaimana sikap / tindak lanjut dari Pemprov selama ini?

A: Pemprov sendiri memiliki aplikasi terpisah untuk menindaklanjuti laporan. Sampai saat ini, tindak lanjut yang dilakukan statistiknya sekitar 91%, langsung ditindak lanjuti dalam waktu 2 minggu.

Kalau persoalan sampah, 3 jam langsung ditindak lanjuti oleh pasukan orange, lalu kita bisa juga beri rating untuk tindak lanjut. Jika tindak lanjutnya asal-asalan kita bisa kasih bintang, kalau tidak puas bisa kasih bintang 1.

The post Rama Raditya: Qlue untuk menampung berbagai keluhan appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/rama-raditya-qlue-untuk-menampung-berbagai-keluhan/feed/ 0
Noni Purnomo: Selalu melihat ke bawah dan ke atas https://bravaradio.com/noni-purnomo-selalu-melihat-ke-bawah-dan-ke-atas/ https://bravaradio.com/noni-purnomo-selalu-melihat-ke-bawah-dan-ke-atas/#respond Thu, 04 May 2017 03:12:52 +0000 https://bravaradio.com/?p=17721 President Director Blue Bird Group Holding menceritakan mengenai bisnis keluarganya tersebut.

The post Noni Purnomo: Selalu melihat ke bawah dan ke atas appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Woman On Top bersama Ferdy Hasan dan Prita Kemal Ghani ditemani oleh Noni Purnomo, President Director Blue Bird Group Holding.

Di segmen ini, beliau membahas mengenai keterlibatan dirinya dalam bekerja membuktikan peran perempuan bisa seimbang dimanapun dan kapanpun.

Q: Apa benar Anda pernah merasakan langsung menyetir taksi?

A: Saya berusaha menyetir taksi sebenarnya pada hari Kartini. Tujuannya ada dua, supaya saya merasakan bagaimana rasanya dan apa saja kendala yang dihadapi oleh pengemudi, dan apa saja keluhan dari customer.

Selain itu, saya juga ingin menunjukkan bahwa semua profesi bisa dilakukan oleh perempuan. Jangan hanya melihat profesi perempuan hanya yang tertentu saja. Semua bisa dilakukan, asal kita mau.

Q: Di Blue Bird sendiri, apakah ada banyak pengemudi wanita?

A: Tidak terlalu banyak. Dari total kurang lebih 45.000 pengemudi yang kita miliki, pengemudi wanita hanya 120 orang. Makanya itu yang ingin saya tunjukkan, dari 120 pengemudi wanita itu memang kebanyakan single mother. Dan yang saya senangi adalah mereka punya fleksibilitas waktu, dimana mereka masih bisa membagi waktu untuk mengurus anak mereka.

Q: Lalu bagaimana cara menjaga kualitas hidup?

A: I’ts all about perception, kita harus selalu bersyukur. Kita harus bisa mencari charger energy kita dimana, karena masing-masing orang berbeda. Ibaratnya handphone yang dalam sehari baterainya akan habis dan harus di-charge, saya juga berusaha mencari apa energy charger saya apa.

Kalau saya pribadi, energy charger saya adalah anak-anak sebagai motivator utama saya. Sekarang ada women empowerment sebagai charger saya juga. Tidak lupa juga healthy life, healthy life bukan hanya diet saja ya.

Di segmen selanjutnya, mereka membahas mengenai prinsip yang dijalankan keluarganya yang selalu ia terapkan.

The post Noni Purnomo: Selalu melihat ke bawah dan ke atas appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/noni-purnomo-selalu-melihat-ke-bawah-dan-ke-atas/feed/ 0
Lee Kang Hyun: Inovasi merupakan hal yang penting https://bravaradio.com/lee-kang-hyun-inovasi-merupakan-hal-yang-penting/ https://bravaradio.com/lee-kang-hyun-inovasi-merupakan-hal-yang-penting/#respond Wed, 19 Apr 2017 13:45:53 +0000 https://bravaradio.com/?p=16897 Vice President Samsung Electronics Indonesia membahas mengenai produk unggulan Samsung di Indonesia.

The post Lee Kang Hyun: Inovasi merupakan hal yang penting appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
The Captain (13/4) bersama Ferdy Hasan dengan tamu kehormatan kali ini, Lee Kang Hyun yang merupakan Vice President Samsung Electronics Indonesia.

Q: Anda diterima di Samsung pada tahun 1991, kemudian Anda meminta untuk ditempatkan di Indonesia. Apa alasan dibalik permintaan tersebut?

A: Sebenarnya saya sudah tahu Indonesia dari tahun 1988. Saya mendapat satu surat dari mahasiswa Indonesia, dia kirim satu surat ke Korea, dia mau bersahabat pena dengan mahasiswa Korea. Saya pikir Indonesia itu dimana ya? Dari situ saya cari tentang Indonesia.

Dia perkenalkan diri dan mungkin sudah mempelajari tentang Jepang, lalu dia mau mempelajari tentang Korea. Setelah itu saya kirim balasan ke Indonesia. Melalui surat, kami bergaul dan disitulah dia memperkenalkan tentang Indonesia.

Q: Apa yang membuat Mr. Lee tertarik dengan Indonesia?

A: Saya pertama kali berkunjung Indonesia pada tahun 1988. Pada saat itu saya tinggal di rumah sahabat pena tersebut, di jalan Pakubuwono 6, saya masih ingat betul. Saya menumpang di situ selama satu bulan.

Keluarganya benar-benar ramah, tiap malam mereka mengajarkan bahasa Indonesia ke saya. Hari ini ke tempat polisi, besok ke kantor pos, jadi tiap hari saya ditemani, bahkan ibunya dia sampai bikin kimchi untuk saya. Benar benar terharu, jadi selama satu bulan saya benar-benar belajar banyak.

Q: Apakah Anda masih berhubungan dengan sahabat pena tersebut?

A: Masih, saya minta dia untuk bekerja di perusahaan saya. Jadi sekarang dia kerja di Samsung Electronics, dan dia pegang semua ekspor.

Q: Bicara tentang Samsung Electronic,  bagaimana market share-nya?

A: Secara global, Samsung memang sudah jadi perusahaan electronic terbesar. Jadi kalau untuk TV sudah 11 tahun dan nomor 1 di dunia, di bidang smartphone juga Samsung hampir mendominasi, refrigerator & washing machine juga Samsung nomor 1.

Di Indonesia juga market share handphone kira-kira dengan amount value 40-45%, kalau TV di Indonesia sekitar 35% itu juga nomor 1.

Di segmen berikutnya, mereka berbicara mengenai awal mula perjuangan Samsung di dunia teknologi.

The post Lee Kang Hyun: Inovasi merupakan hal yang penting appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/lee-kang-hyun-inovasi-merupakan-hal-yang-penting/feed/ 0
Adrian A. Gunardi: Everything is being digitalize https://bravaradio.com/adrian-gunardi-everything-digitalize/ https://bravaradio.com/adrian-gunardi-everything-digitalize/#respond Tue, 11 Apr 2017 10:25:51 +0000 https://bravaradio.com/?p=16530 CEO dari Investree bercerita mengenai persaingan dalam industri fintech.

The post Adrian A. Gunardi: Everything is being digitalize appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
The Captain (6/4) bersama Ferdy Hasan kedatangan narasumber yaitu Adrian A. Gunardi, CEO dari Investree.

Di segmen ini, mereka membahas mengenai potensi dan prospek industri fintech saat ini.

Q: Apa yang mendasari Anda melihat potensi dari industri fintech?

A: Sekarang kita lihat tatanan global yang mengarah ke digital. Everything is being digitalize, dari cara kita bertransportasi, dari cara kita berbelanja, jadi kalau kita melihat beberapa tahun belakangan ini, pengalaman saya di banking adalah semakin jarang orang datang ke cabang.

Itu adalah satu statistik yang tidak bisa kita deny. Dari situ, kita melihat trend bagaimana teknologi itu bisa dimanfaatkan juga untuk jasa keuangan.

Q: Bagaimana dengan prospek fintech ke depannya?

A: Jadi kalau kita lihat, saat ini statistik 2016 itu jumlah volume transaksi dari fintech kurang lebih 18.000 dollar. Memang sebagian besar ini masih dari sisi payment, kita ada wallet, e-money, dan sebagainya.

Jadi mungkin 80% fokus ke payment, tapi ada perkembangan yang cukup menarik dari sisi landing. Karena kalau kita lihat secara statistik, di Indonesia itu menyebutkan bahwa ada namanya financing gap sebesar 1.000 trilyun yang belum dipenuhi oleh perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Disitulah kita melihat peluang.

Q: Support apa yang diberikan untuk kemajuan fintech di tanah air?

A: Saya rasa ini yang sangat positif ya, bagaimana regulator itu memegang peranan penting dan aktif untuk mendukung industri fintech ini secara menyeluruh. Jadi kita lihat adanya fintech office di Bank Indonesia, kita mengetahui OJK mengeluarkan regulasi fintech pertama, OJK 77 yang terkait peer-to-peer landing.

Jadi kita melihat bagaimana regulators melihat ini sebagai suatu opportunity yang besar untuk bagaimana meningkatkan penetrasi inklusi keuangan yang besar di Indonesia dengan menggunakan basis teknologi.

Di segmen selanjutnya, mereka membahas lebih lanjut mengenai Investree.

The post Adrian A. Gunardi: Everything is being digitalize appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/adrian-gunardi-everything-digitalize/feed/ 0
Shinta Dhanuwardoyo: Internet merupakan media yang dahsyat https://bravaradio.com/shinta-dhanuwardoyo-internet-merupakan-media-yang-dahsyat/ https://bravaradio.com/shinta-dhanuwardoyo-internet-merupakan-media-yang-dahsyat/#respond Mon, 10 Apr 2017 02:16:52 +0000 https://bravaradio.com/?p=16297 CEO dan founder Bubu.com membahas mengenai persaingan di dunia digital.

The post Shinta Dhanuwardoyo: Internet merupakan media yang dahsyat appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Woman on Top, program baru di Brava Radio yang tayang di hari Kamis pada akhir bulan, bersama Ferdy Hasan dan Prita Kemal Gani dengan tamu spesial kali ini, Sinta Dhanuwardoyo, CEO and founder Bubu.com.

Kali ini mereka membahas mengenai Bubu.com dan persaingan di dunia digital.

Q: Adakah tips untuk membatasi anak untuk mengakses ke dunia digital?

A: Menurut saya, kembali dari bagaimana kita mengedukasi anak-anak di rumah. Bukan hanya digital saja yang rawan tapi dunia offline juga rawan, jadi memang lebih ke bagaimana kita mengajarkan anak-anak sendiri. Dari sisi teknologi, ada applikasi parental guidance yang saya mentorin, namanya Kakatu.

Kakatu merupakan startup untuk parental guidance on mobile phone, membantu memonitor anak-anak, mulai dari apa yang mereka download hingga apa yang mereka lihat.

Q: Darimana datangnya nama Bubu.com?

A: Actually itu marketing gimmick agar orang nanya apa arti dari nama Bubu. Jadi, waktu itu saya cari nama yang mudah diingat dan spellingnya juga mudah, spellingnya juga hanya B-U-B-U.

Dan sebenarnya, Bubu sendiri adalah nama anjing saya. Tapi bukan karena anjing saya namanya Bubu lalu saya beri nama perusahaan saya Bubu, tapi saya memang butuh nama yang mudah diingat dan spelling-nya mudah.

Q: Adakah rencana selanjutnya untuk Bubu.com?

A: Sebagai seorang entrepreneur, kita tidak boleh mudah puas. Kita harus mencari inovasi baru, apalagi kalau kita punya perusahaan di bidang teknologi. Karena teknologi itu berubah tiap detik, kita dipacu untuk terus inovasi atau nanti bisa ketinggalan.

Perkembangan Bubu yang hampir selama 21 tahun itu bisa dibilang cukup lama. Saya memulai dengan tidak tahu cara bagaimana membangun perusahaan digital, jadi sering terjadi trial and error.

Tapi saya percaya internet itu akan menjadi media yang sangat dahsyat. Karena kepercayaan itulah yang mendorong saya agar Bubu bisa menjadi lebih baik.

Q: Bagaimana menyiasati saingan dan kompetisi?

A: Persaingan ada dimana mana. Cuma sebagai perusahaan, kita memang punya culture untuk berinovasi agar bisa menjadi lebih baik. Jadi saya punya pemikiran, think not only outside the box, but think beyond the wall. 

Penting untuk mempunyai pemikiran yang berbeda dengan agency lain, seperti kalau di Bubu kita punya event selama 2 tahun sekali, itu mungkin yang tidak dilakukan oleh agency lain.

Q: Dunia digital secara global di yang masa akan datang seperti apa?

A: Industri digital ini menjadi bagian hidup sehari hari, sangat penting untuk mengembangkan startup yang ada di Indonesia untuk menjadi besar. Kuncinya dalah membangun ekosistem yang belum terbangun dengan baik, banyak sekali inisiatif yang saya jalankan agar bagaimana saya bisa men-support startup digital agar menjadi lebih besar dan bukan hanya menjadi user, tapi juga menjadi player, siapa player-nya? Anak anak startup inilah yang harus kita dukung.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Nada Inditya Lifa | foto dok. Brava Radio]

Baca juga:
Royal Enfield Bullet 500 kini dilengkapi injeksi
5 Kegiatan ampuh untuk membakar kalori
Mobil muscle car terkecil di dunia

The post Shinta Dhanuwardoyo: Internet merupakan media yang dahsyat appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/shinta-dhanuwardoyo-internet-merupakan-media-yang-dahsyat/feed/ 0