Wishnutama: “Bukan hanya sekadar menjadi tontonan, tetapi tuntunan”

2617
Wishnutama

WishnutamaJika Brava Listeners pernah menonton NET TV, tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. The Captain mengundang CEO dari PT Net Mediatama,
Wishnutama, pada Kamis 7 Mei 2015.

Di balik seragam biru dan duduk santai di ruangan kantornya yang terletak di The East, Kuningan, ia bercerita tentang alasannya mendirikan NET.

Walau orang-orang mengatakan NET TV cukup sukses dengan kualitas program yang baik, Wishnutama [39] mengakui pekerjaannya belum selesai sampai di situ saja. Ia mengumpamakan NET TV yang berusia 2 tahun ini ibarat bayi yang belajar merangkak.

“Alhamdulillah, feedback-nya sih lumayan bagus,” katanya kepada Ferdy Hasan. “Hanya PR-nya masih banyak dan jalannya masih panjang. Saya masih terbilang belum puaslah,” ujarnya lagi.

Pria kelahiran Jayapura itu menjelaskan, visi NET adalah membuat sebuah value dan pemikiran baru di dalam dunia media.

Tidak hanya mengandalkan rating dari program televisi, tetapi interaksi terhadap penonton seperti engagement dan impresssion juga harus diperhitungkan. Wishnutama juga mengoptimalkan dunia sosial media untuk memaintain ‘hubungan’ antara para penonton aktif mau pun penonton pasif.

“Banyak yang nggak sadar bahwa era digital ini adalah sebuah revolusi,” tandasnya lagi.

Memiliki sebuah karya baru dalam media dan di impresi oleh banyak orang, Wishnutama selalu menanamkan satu hal pada dirinya, agar bisa terus berinovasi bersama dengan team-nya.

“Syaratnya menurut saya adalah kita jangan pernah merasa complacent atau merasa nyaman dengan apa yang kita capai. Saya selalu beruasaha lari dari kenyamanan,” tutur peraih gelar The Best CEO versi majalah SWA pada tahun 2010.

Menyinggung soal meningkatnya jenjang ekonomi masyarakat Indonesia setiap tahunnya, Tama mengambil kesempatan itu sebagai sebuah oportunity. Kesempatan yang dimaksud adalah semakin jenjang ekonomi seorang meningkat, akan terjadi peningkatan selera. Termasuk selera menonton televisi. Maka kesempatan tersebut digunakannya untuk menawarkan televisi dengan program yang berkualitas, bukan mengikuti arus program televisi yang amat mainstream.

Sebagai orang media, Tama [panggilan akrab Wishnutama] memiliki rasa tanggung jawab lebih terhadap para penonton.

“Bukan hanya sekadar menjadi tontonan, tetapi tuntunan,” ucapnya pada Brava Radio kala itu.

Menjajaki kariernya, Wishnutama mendefinisikan “bisnis”, creating value. Selalu berinovasi dan tak kenal rasa puas, itulah yang menggambarkan CEO dari PT Net Mediatama. Selalu ingin mengedukasi penonton, salah satu caranya melalui hiburan.

Redaksi