Anggota NATO Kritik Sikap Swedia yang Izinkan Pembakaran Al Quran

52
Anggota NATO Kritik Sikap Swedia yang Izinkan Pembakaran Al Quran

Brava Listeners, dunia diramaikan dengan Swedia yang mengizinkan insiden pembakaran Al Quran oleh politikus Rasmus Paludan sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

Aksi tersebut sontak mendapat kritik dari Hungaria selaku anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, mengatakan sikap Swedia yang membolehkan politikus ekstrem sayap kanan mereka, Rasmus Paludan, membakar Al Quran merupakan suatu “kebodohan yang nyata”.

Anggota NATO Kritik Sikap Swedia yang Izinkan Pembakaran Al Quran

Menurut Szijjarto, dalih kebebasan berpendapat yang diklaim Swedia dalam merespons kecaman tindakan Paludan tidak masuk akal.

“Sebagai seorang Kristen dan Katolik, saya harus mengatakan bahwa membakar kitab suci agama lain merupakan tindakan yang tidak bisa diterima,” kata Szijjarto seperti dikutip Russia Today, Selasa (31/1).

“Menyatakan bahwa membakar kitab suci merupakan bagian dari kebebasan berbicara adalah kebodohan yang nyata.”

Sebagai informasi, Paludan sebelumnya membakar Al Quran ketika berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, 21 Januari 2023. Aksi yang melecehkan umat Islam itu tak ditindak tegas oleh Swedia dengan alasan bentuk kebebasan berpendapat.

Anggota NATO Kritik Sikap Swedia yang Izinkan Pembakaran Al Quran

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan tidak sudi memberikan restu ke Swedia soal NATO.

Baca Juga: Asita Usulkan Penerbangan Langsung Dari China ke Bali

“Jika Anda menghormati hak dan kebebasan, Anda sejak awal akan menghormati keyakinan Republik Turki atau Muslim. Jika Anda tidak menunjukkan rasa hormat ini, jangan tersinggung, tapi Anda tidak akan menerima dukungan apapun dari kami soal NATO,” kata Erdogan.

Lebih lanjut, Turki dan Hungaria memang menjadi salah satu negara anggota NATO yang belum juga memberikan dukungan atas masuknya Swedia, juga Finlandia, ke aliansi pertahanan militer tersebut.

Bagaimana tanggapan Anda terkait insiden tersebut Brava Listeners?