Angka Kematian Covid-19 Naik, Kemenkes Mulai Gerakkan Booster Kedua untuk Lansia

60

Kemenkes saat ini sedang mempersiapkan langkah untuk mencegah laju perkembangan subvarian Omicron baru XBB dan BQ.1, yang membuat kasus Covid-19 kembali naik di Indonesia. Untuk itu, vaksin Covid-19 booster kedua untuk lansia pun kini mulai digerakkan.

Angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air kembali naik. Berdasarkan laporan kematian, per Selasa (22/11/2022) kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah menjadi 51 orang.

Kebanyakan korban yang meninggal dunia ini merupakan kelompok rentan yakni lansia di atas 60 tahun. Untuk itu, Kemenkes pun telah mengizinkan vaksinasi COVID-19 booster kedua.

Angka Kematian Covid-19 Naik, Kemenkes Mulai Gerakkan Booster Kedua untuk Lansia

Ketentuan Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia sudah berlaku berlaku sejak Selasa (22/11). Lansia yang telah mendapatkan vaksin booster pertama lebih dari enam bulan, disarankan untuk melanjutkan booster kedua.

“Dengan mempertimbangkan tingginya risiko kasus berat COVID-19 pada lansia dan rekomendasi ITAGI, maka diperlukan vaksinasi booster COVID-19 kedua untuk lansia,” bener surat edaran yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, dikutip Rabu (23/22).

Berikut ini regimen vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia:

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

  • AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
  • Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
  • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

  • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

  • Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

  • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

  • Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi