Liriknya adalah daftar aliran kesadaran tentang peristiwa yang menurut Joel tidak bertanggung jawab atas generasinya. Banyak referensinya adalah Perang Dingin (AS vs. Rusia), masalah yang diwariskan generasinya. Di catatan liner Piano Man: The Very Best of Billy Joel, Joel menjelaskan bahwa dia menulis lagu tersebut setelah percakapan dengan putra John Lennon, Sean.
“I started with Harry Truman because in 1949, the year I was born, Harry Truman was president,” kata Joel. “From there it kind of wrote itself.”
Baca juga : Styx Babe – Babe [1979]
Joel berada di studio mencoba mencari ide lagu untuk album tersebut, ketika Sean Lennon mampir bersama temannya, yang baru berusia 21 tahun dan meratapi betapa sulitnya generasinya. Joel, yang mendekati usia 40, bersimpati dengan para pemuda, mengingat bagaimana usia 21 juga merupakan usia yang sulit baginya dengan Perang Vietnam, pergolakan hak-hak sipil, dan krisis lainnya.
Tapi Joel terkejut ketika teman Sean mengklaim Joel tidak terlalu buruk karena dia tumbuh di tahun 50-an, dan “everyone knows that nothing happened in the ’50s.“
Sebagai tanggapan, Joel mulai mencatat semua peristiwa dan tokoh-tokoh besar yang dapat dia ingat dari generasinya dan sebuah ide lagu lahir – tidak hanya untuk baby boomer, tetapi untuk siapa saja yang berjuang di dunia yang terus-menerus berantakan ini.
Joel memberi tahu penulis biografi Fred Schruers: “What does the song really mean? Is it an apologia for the baby boomers? No, it’s not. It’s just a song that says the world’s a mess. It’s always been a mess, it’s always going to be a mess.”
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023