Ekonomi Global Alami Perbaikan

43

Perbaikan ekonomi global tersebut, menurut pengamat ekonomi dan perbankan dari Universitas Indonesia, Muslimin Anwar, dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik di bidang perdagangan maupun keuangan. 

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih baik dari capaian tahun 2013 yang hanya 2,9 persen, karena bisa mencapai 3,2-3,4 persen. Laporan Global Economic Prospect pada 14 Januari 2014 yang disampaikan oleh Bank Dunia, merevisi naik estimasi pertumbuhan ekonomi global.

Bank Dunia memproyeksikan pada laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi global 2014 mencapai 3,2 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi pada bulan Juni 2013 yaitu tiga persen (yoy), dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan selama tahun 2013 sebesar 2,4 persen.

Laporan itu juga memproyeksikan ekonomi negara berkembang yang juga tumbuh sekitar 5,3 persen tahun ini atau meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 4,8 persen. Sementara ekonomi Amerika Serikat diproyeksikan tumbuh 2,8 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2013 yang mencapai 1,8 persen. Pertumbuhan ekonomi AS itu terlihat dari  indeks manufakturing wilayah New York pada bulan Januari 2014 yang mencapai 12,5 atau lebih tinggi dibandingkan estimasi konsensus yang sebesar 3,5.

Kegiatan ekonomi dunia yang membaik juga akan terlihat dari volume perdagangan dunia yang diprakirakan meningkat. Harga komoditas global yang menurun pada tahun 2013 diprakirakan bangkit tahun ini, sehingga akan berdampak positif terhadap ekspor komoditas Indonesia.

Selain itu, harga minyak dunia diprakirakan akan turun mendekati 100 dolar AS/barel karena kemungkinan ada tambahan pasokan minyak mentah di AS. Itu bisa terjadi jika tidak ada gangguan geopolitik  di Timur Tengah.

Kondisi ekonomi global yang diprakirakan membaik pada tahun 2014 ini, akan mendorong perbaikan kinerja ekonomi domestik. Ekspor, kata dia, akan meningkat seiring permintan dunia yang naik. Demikian pula dengan impor, meski pertumbuhannya  tidak tebih tinggi dari pertumbuhan ekspor.

Oleh karena itu diperkirakan ekonomi Indonesia bakal tumbuh antara 5,9-6,1 persen. “Hal yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan konsumsi pemerintah yang diprakirakan melambat dibandingkan tahun 2013 akibat efisiensi belanja negara yang akan ditempuh pemerintah sepanjang tahun 2014 ini,” demikian kabar yang dilansir Antara.

 

 

 

Redaksi