Siapa sekarang yang tidak mengenal mobil listrik Tesla. Lewat tangan ajaib dari Elon Musk, terciptalah sebuah mobil listrik canggi yang ramah lingkungan. Namun, apakah Brava Listeners tahu bahwa ternyata Elon Musk pernah ditolak menjadi karyawan di salah satu perusahaan?
Seperti kita ketahui, Elon Musk merupakan orang terkaya di dunia. Namun, kekayaannya ini tidak didapatkan Elon secara mendadak. Di masa muda, Elon musk memiliki segudang cerita untuk menapaki mimpinya menjadi kenyataan.
Elon Musk sendiri lahir pada 1971 di Afrika Selatan. Sejak kecil, Elon sempat disangka punya gangguan pendengaran karena tidak merespon panggilan. Tapi ternyata disitulah sisi kejeniusan Elon. Menurut kedua orang tuanya, Elon sering kali melamun dan berimajinasi semasa kecil.
“Saya pikir (itu terjadi) sejak saya berumur 5 tahun. Pikiran saya seperti ledakan yang tidak ada habisnya.” ucap Elon Musk.
Layaknya anak muda, Elon Musk mempunyai sejumlah mimpi besar bahkan ingin bermimpi mengubah dunia. Ia juga sangat tertarik dengan bahasa pemrograman dan gemar belajar coding. Demi mewujudkan hobinya itu, Elon selalu menyisihkan uangnya untuk membeli perangkat komputer baru.
Selain itu, Elon juga ternyata gemar bermain video game. Bahkan, saking terobsesi dengan video game, Elon membuat game ciptaannya sendiri yang diberi nama Blastar pada usia 12 tahun. Game tersebut dijual oleh Elon ke majalah PC dan Office Technology seharga US$ 500.
Menurut Elon Musk, dahulu ia mengumpulkan uang hanya karena ingin membeli komputer yang lebih canggih. Tidak terbesit dipikirannya untuk memiliki visi yang besar.
“Yang saya tahu, kalau saya bisa membuat software dan menjualnya, saya bisa membeli komputer yang lebih baik. Jadi itu semua (awal bisnisnya)bukan diawali dari visi yang besar.”
Setelah lulus dari perkuliahannya, Elon Musk menangkap peluang di industri teknologi di Amerika Serikat, yakni Silicon Valley. Berbekal mobil, komputer dan uang sebesar US$ 200 di tahun 1995, Elon Musk pergi ke pusat teknologi dunia itu.
Bukan tanpa alasan Elon Musk menyambangi Silicon Valley. Elon mempunyai cita-cita ingin bekerja di Netscape, yang saat itu merupakan satu-satunya perusahaan internet di Silicon Valley.
Namun sayang, beberapa kali Elon Musk melamar di perusahaan Netscape, tetapi lamarannya tidak pernah direspon oleh perusahaan tersebut. Alhasil, ketika itu Elon Musk sempat menjadi pengangguran.
Disaat kondisinya menganggur, Elon Musk mulai memutar otak untuk tetap melakukan sesuatu. Hal ini membuat dirinya mendirikan sebuah perusahaan Zip2 bersama kakaknya, Kimbal Musk.
Perusahaan Zip2 dibangun oleh Elon Musk dengan kerja keras hingga rela menyewa kantor dan tidur di kantornya itu.
Namun, kerja keras dari Elon Musk dan sang kakak berbuah manis. Surat kabar ternama Amerika Serikat, The New York Times menjadi pengguna jasa Zip2. Dan, pada tahun 1999 perusahaan Zip2 diakusisi oleh Compaq Computer seharga US$ 307 juta atau sekitar 4,3 triliun.
Keuntungannya tersebut diinvestasikan oleh Elon Musk dengan membali saham X.com atau sekarang dikenal Paypal. Kembali sukses dengan PayPal nya, Elon Musk pun akhirnya menjual kembali kepada Ebay dengan harga mencapai Rp 21 triliun.
Setelahnya, barulah Elon Musk mulai berinvestasi di Tesla Motor, dimana ia berposisi sebagai chairman. Hal ini yang membuat kita kenal sekarang dengan mobil listrik Tesla.
Tidak cukup sampai disitu, Elon pun juga mendirikan perusahaan Space X, yang berfokus pada pembuatan roket luar angkasa komersial. Tahun 2008, ia mendapatkan kontrak dari NASA untuk mengirimkan pasokan logistik astronot ke luar angkasa.
Lewat Space X, Elon Musk mempunyai mimpi untuk memindahkan manusia ke planet Mars.
Hingga kini total kekayaan Elon Musk mencapai US$ 188 Miliar. Hal ini membuatnya menduduki orang nomor satu paling kaya di dunia. Elon Musk mengalahkan kekayaan dari Jeff Bezos dan juga Bill Gates.
Baca Juga : Pandemi Tak Jadi Halangan, Traveler Ini Lakukan 150 Penerbangan Ke Seluruh Dunia
Apa yang dilakukan Elon Musk hingga saat ini sebenarnya memiliki tujuan yang sederhana, yakni hanya ini melakukan hal yang berguna bagi dunia. Inilah yang membuatnya menjadi orang terkaya, karena ia bisa menjawab apa yang dunia butuhkan.
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023