Mengenal Henti Jantung yang Diderita Korban Tragedi Itaewon

87
Mengenal Henti Jantung yang Diderita Korban Tragedi Itaewon

Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan kabar duka tentang tragedi Itaewon, Korea Selatan yang memakan korban jiwa.

Perayaan Halloween yang berlangsung pada Sabtu, 29 Oktober 2022 telah menewaskan 154 orang dan sebanyak 26 di antaranya merupakan warga asing. Banyak korban tragedi Itaewon meninngal akibat terkena henti jantung.

Henti jantung atau sudden cardiac arrest adalah kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Akibatnya, darah berhenti mengalir ke otak dan organ-organ vital. Melansir dari alam National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), tak sedikit dari kasus henti jantung yang berujung pada kematian.

Mengenal Henti Jantung yang Diderita Korban Tragedi Itaewon

Sebanyak 9 dari 10 pasien henti jantung bisa meninggal dunia dalam hitungan menit. Kondisi tersebut memang lebih berpotensi dialami penderita penyakit jantung. Namun, mereka yang sehat juga bisa mengalaminya.

Henti jantung disebabkan oleh fibrilasi ventrikel, yang merupakan salah satu jenis aritmia atau detak jantung yang tidak beraturan. Ada beberapa ciri-ciri henti jantung yang perlu Anda ketahui Brava Listeners:

– tiba-tiba pingsan atau kehilangan kesadaran,
– tidak bernapas atau napas terengah-engah,
– tidak merespons teriakan,
– denyut nadi tidak terdeteksi.

Mengenal Henti Jantung yang Diderita Korban Tragedi Itaewon

Di sisi lain, faktor risiko henti jantung berpotensi dialami oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Utamanya, mereka dengan masalah aritmia. Tidak hanya itu, orang yang memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya juga berpotensi mengalami henti jantung di masa mendatang.

Baca Juga: WHO Sebut Kasus TBC Meningkat Secara Global Setelah 20 Tahun Terakhir

Lebih lanjut, orang yang sehat juga memiliki risiko mengalami henti jantung. Khususnya pada mereka yang menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti berikut mengutip Healthline:

– merokok,
– gaya hidup sedenter atau minim bergerak,
– tekanan darah tinggi,
– obesitas,
– usia di atas 45 tahun untuk pria, dan di atas 55 tahun untuk perempuan.

Oleh karena itu, tetap hindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan henti jantung seperti gaya hidup tidak sehat Brava Listeners.

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

 

Redaksi