Permasalahan umum di musim lebaran tahun ini adalah kemacetan, namun masalah lain yang biasanya dialami pemudik adalah masuk angina. Sebenarnya masuk angina sendiri tidak ada dalam ilmu kedokteran.
Gejala masuk angin yang terkenal di Indonesia biasanya seperti meriang, pilek, batuk, perut kembung, sakit kepala, mual samapai muntah. Kali ini Brava Radio akan membahas seputar mitos untuk mencegah masuk angina.
Tidak boleh terkena angin
Masuk angina sering dikaitkan dengan kumpulan angin negatif yang masuk ke dalam tubuh dan dianggap bisa dicegah dengan tidak terkena angin. Padahal, tidak selalu demikian, sebab gejala-gejala seperti kepala pusing, mual, bisa mengarah pada mabuk darat atau mabuk perjalanan.
Menempel koyo di perut
Dengan khasiat koyo yang mampu memberikan rasa hangat sering dianggap sebagai salah satu cara mencegah masuk angin dengan menempelkannya di perut. Namun, hal tersebut bukan solusi, sebaiknya tempelkan koyo pada area persendian atau area tubuh lain yang rentan pegal dan tegang misalnya pundak, leher, punggung bawah atau tungkai.
Makan bikin perut tidak nyaman
Makan jelang perjalanan mudik dianggap bisa memicu masuk angin dengan gejala kembung dan mual. Padahal asupan makanan diperlukan jelang perjalanan agar perut tidak kosong. Perut kosong bisa memicu mual dan kembung. Kemudian sebaiknya berikan tubuh asupan makanan dengan porsi kecil dan kaya serat agar tidak begah dan mengantuk di jalan.
Baca Juga: Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Kenaikan Signifikan Sebesar 89 Persen
Masuk angin sendiri sebenarnya bisa diatasi dengan dengan sendirinya saat makan bernutrisi, tidur cukup, dan aktivitas fisik teratur Brava Listeners!
Penulis: Fadia Syah Putranto
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023