Twitter Akan Melelang Barang-barang di Kantor Pusat, Ini Alasannya!

279
Twitter Akan Melelang Barang-barang di Kantor Pusat, Ini Alasannya!

Semenjak Elon Musk menjadi CEO Twitter baru, platform media sosial berlogo burung itu terus menjadi perbincangan publik Brava Listeners.

Kali ii Twitter akan melelang sejumlah barang-barang di kantor pusar yang berada di San Francisco Amerika Serikat. Melansir dari CNN, ada lusinan barang yang bakal dilelang termasuk memorabilia dan barang-barang keperluan kantor. Bahka, Twitter akan melelang patung logo Twitter berwarna biru, mesin espresso, dan layar iMac hingga meja.

Acara lelang akan berlangsung dari mulai 17 Januari dan ditutup sehari setelahnya. Twitter membuka penawaran mulai dari US$25 (Rp391 ribu) hingga US$50 (atau Rp782 ribu). Salah satu alasan dari publik adalah untuk pemotongan biaya operasional.

Twitter Akan Melelang Barang-barang di Kantor Pusat, Ini Alasannya!

Sebelumnya Musk antara lain memecat banyak staf dan karyawan Twitter, yang membuat ia mendapat banyak tuntutan. Akan tetapi, Nick Dove selaku Presiden Heritage Global Partner (HGP, sebuah perusahaan penasihat lelang) yang menangani lelang Twitter punya tanggapan berbeda.

“Siapa pun yang berpikir lelang ini adalah untuk menghemat uang adalah bodoh. Kami tidak menentukan aset mana yang tidak dibutuhkan sebuah perusahaan. Sama seperti broker real estate yang tidak menentukan rumah atau bangunan mana yang harus dijual oleh klien mereka,” Dove menambahkan.

Twitter Akan Melelang Barang-barang di Kantor Pusat, Ini Alasannya!

Namun, Elon Musk sempat mengutarakan pendapatnya terkait kondisi Twitter saat ini.

Baca Juga: Jackie Chan Tengah Berdiskusi untuk Bintangi Film Rush Hour 4

“Twitter mengalami penurunan pendapatan secara drastis, karena aktivitas para aktivis yang menekan para pengiklan. Padahal, tidak ada perubahan dalam moderasi konten dan kami melakukan apapun untuk menyenangkan mereka,” tulis Musk dalam Twitternya pada 4 November lalu.

Menurut Brava Listeners, kenapa Twitter melelang barang-barangnya?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

Redaksi