Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali

190
Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali

Dinas Pariwisata Bali baru-baru ini menggunakan spanduk peringatan menggunakan bahasa Rusia dan Ukraina dikarenakan maraknya turis asing yang melanggar aturan lalu lintas di Bali. Dua negara yang paling sering melanggar aturan di Pulau Dewata adalah Rusia dan Ukraina.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun,  mengungkapkan bahwa mereka saat ini tidak hanya memakai bahasa Inggris untuk memperingati turis asing dalam aturan lalu lintas. Tetapi, kini bahasa Rusia dan Ukraina juga digunakan di billboard atau spanduk.

Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali

Hal ini untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas yang kebanyakan dilakukan oleh turis dari Rusia dan Ukraina. Diterapkannya penggunaan bahasa Rusia dan Ukraina dinilai dapat mempermudah turis tersebut dalam memahami aturan lalu linta.

“Kemarin itu, ada beberapa data yang disampaikan dari Polda yang memang ada beberapa dari Rusia dan Ukraina dalam angka-angka itu (tidak) menggunakan helm dan sebagainya. Sehingga, kita mencoba mungkin dari Rusia dan Ukraina itu dalam sisi komunikasi bahasa Inggrisnya kurang, kita coba pasang itu,” terangnya.

“Makanya, ada bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Ukraina dan Rusia dan menyusul lagi bahasa yang lain, kalau seandainya kita lihat datanya seperti apa,” imbuh Pemanyun.

Baca Juga: Mendiang Glenn Fredly Kembali Konser Lewat Holographic Performance

Turis Rusia dan Ukraina Paling Sering Langgar Aturan Lalu Lintas di Bali

Spanduk mengenai aturan lalu lintas ini dipasang di tiga wilayah yang kerap dijumpai para turis asing di Kabupaten Badung, seperti di Kuta, Canggu, Legian, Tanjung Benoa, Berawa, dan Kota Denpasar, seperti di Sanur, dan di Ubud, di Kabupaten Gianyar.

“Ketua GIPI (Bali Tourism Board atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia)akan memasang billboard atau spanduk-spanduk di tempat strategis di kawasan strategis, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris bahasa Rusia dan Ukraina yang akan dipasang,” kata Pemayun, saat ditemui di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (3/3).