Today’s Highlight

Chairul Tanjung resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Hatta Radjasa yang dipinang Prabowo untuk menjadi calon wakil presidennya.

Amerika dinilai sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, memiliki banyak perusahaan yang mengglobal. Demikian dilansir Forbes, yang meluncurkan data perusahaan apa saja yang masuk dalam daftar 10 terbaik di Amerika.

Saving Bonds Retail [SBR] seri 001 merupakan produk keuangan yang mirip dengan Obligasi Ritel Indonesia [ORI] dan Sukuk Ritel [Sukri]. Namun SBR memiliki keunggulan lain yaitu, tidak terpengaruh oleh penurunan bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan [LPS], tapi bila LPS mengalami kenaikan SBR juga akan mengikuti kenaikan tersebut.

Kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan Dewan Kerajinan Nasional [Dekranas] dengan membawa 31 perusahaan Indonesia untuk mengikuti Hong Kong Gifts and Premium Fair 2014, menghasilkan kabar menggembirakan.

Survei baru dari Merril Lynch, sebuah perusahaan manajemen dan penasehat keuangan peringkat atas dunia, yang berpusat di New York, Amerika, memperlihatkan bagaimana keluarga kaya kehilangan aset mereka.

Hingga 28 April 2014, Direktorat Jendral Pajak [DJP] Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun lalu hanya 249,6 triliun rupiah, dan sekarang mencapai 281,7 triliun rupiah.

Bank Indonesia [BI] mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia Maret 2014 mencatat surplus sebesar 0,68 miliar dolar AS, atau setara dengan 7,48 triliun rupiah.

Geothermal adalah sumber energi yang didapatkan dari panas bumi. Dan Indonesia memiliki sumber panas bumi yang besar karena berada dalam cincin api Pasifik [daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik].

Direktur Mineral Kementerian ESDM Dede Suhendra, yang dilansir dari Antaranews.com mengatakan bahwa, produksi logam emas tahun 2014 mencapai 87 ton atau meningkat 47,5 persen dibandingkan produksi tahun 2013 yang sebesar 59 ton

Kini barang-barang elektronik buatan Indonesia sudah dapat diterima konsumen luar. Terutama di daerah Afrika seperti, Kamerun, Senegal, Nigeria, dan Pantai Gading