Berlari akan turunkan berat badan? Cek fakta ini dulu

87

Anda memantapkan hati untuk menjalankan olahraga lari demi membakar lemak laknat yang menempel di tubuh. Anda memilih lari karena banyak referensi yang merekomendasikan jenis olahraga itu sebagai olahraga paling efektif untuk membakar lemak dan membuang kalori.

Masalahnya, setelah Anda mencoba untuk berlari dan berlari, ternyata berat badan tak juga susut. Di manakah yang salah? Untuk menjawabnya, Anda harus mengetahui 5 kesalahan yang membuat hasil dari olahraga berlari Anda tidak maksimal.

Kesalahan #1: Berlari dalam pola yang sama.
Tubuh layaknya mesin cerdas yang akan menyimpan suatu pola berulang dan menjadikan pola itu makin ringan untuk dilakukan. Begitu juga pola latihan lari. Awalnya, pola tersebut terasa berat namun seiring tubuh terbiasa, pola latihan itu menjadi ringan sehingga tubuh tidak bereaksi secara maksimal. Alhasil, kalori yang terbakar pun kecil.

> Solusi: Tingkatkan target lari Anda. Ubah rute lari setiap beberapa minggu sehingga tubuh Anda tertantang dalam setiap sesi lari.

Kesalahan #2: Lama versus pelan.
Perlu diingat, salah satu variabel yang paling penting dengan semua jenis latihan kardio adalah intensitas. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Western Ontario mengungkapkan bahwa berlari dengan waktu yang lebih singkat namun dengan tempo yang cepat dapat membakar lebih banyak lemak dibandingkan berlari lama namun konstan. Jadi, jika Anda lari santai, wajar jika hasilnya juga “nyantai”.

> Solusi: Lakukan sprint, bung! Lari cepat itu akan memaksa tubuh untuk mengisi kembali energi dengan mengubah asam laktat menjadi glukosa dan menormalkan kembali hormon setelah berlari. Artinya, efek pembakaran lemak tetap terjadi setelah latihan.

Kesalahan #3: Terlalu fokus membakar kalori.
Salah satu kesalahan umum dalam penurunan berat badan adalah anggapan bahwa mayoritas kalori terbakar dengan berolahraga. Padahal, aktivitas sehari-hari juga membakar kalori, termasuk berpikir.

Olahraga, seperti berlari dan latihan di gym, selain membakar kalori tapi juga akan akan menghasilkan lebih banyak otot dan semakin banyak otot dalam tubuh, semakin banyak kalori yang dibakar.

> Solusi: Berorientasilah pada pembakaran kalori sekaligus pembentukan otot. Tubuh yang berotot menjadi mesin pembakar lemak dan kalori yang efektif.

Kesalahan #4: Tidak mencoba metode kardio lain.
Anda boleh saja fanatik dengan olahraga. Tapi, perlu sesekali Anda mencoba metode latihan kardio lain dengan tujuan melatih dan membentuk otot. Variasi tersebut juga dapat mengantisipasi rasa bosan yang kadang muncul.

> Solusi: Daripada Anda berlari santai, gunakan waktu Anda untuk bersepeda cepat atau berenang.

Kesalahan #5: Berlari terlalu banyak.
Mungkin, Anda berpikir bahwa tubuh akan makin terlatih jika jadwal latihan dibuat sedekat mungkin. Padahal, itu justru bisa membuat tubuh Anda kelelahan dan mengalami stres. Keadaan ini dapat mempengaruhi hormon kortisol yang menyebabkan resistensi insulin.

Akibatnya, lemak justru cenderung menumpuk, terutama di sekitar perut. Terlalu banyak berlari juga membahayakan tiroid dan menurunkan tingkat metabolisme Anda.

> Solusi: Jangan menyiksa diri, Bung. Berlarilah secara intensif – jangan terlalu lama- dan naikkan target secara berkala. Sisanya, berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh Anda.

Source: Fitness For Men

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

Baca juga:
Fakta menarik detik-detik menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI
Berbagai tindakan Cristiano Ronaldo yang kontroversial
Cokelat Indonesia menangkan penghargaan internasional

Redaksi