Neymar: Saya Hancur Secara Psikologis Setelah Menelan Kekalahan Menyakitkan

160
Neymar: Saya Hancur Secara Psikologis Setelah Menelan Kekalahan Menyakitkan

Penyerang tin nasonal Brasil yang bernama asli, Neymar da Silva Santos Júnior mengatakan bahwa dirinya hancur secara psikologis usai menelan kelalahan di perempat final Piala Dunia 2022.

“Saya hancur secara psikologis. Ini sungguh kekalahan yang paling menyakiti saya [dan] yang membuat saya lumpuh selama sepuluh menit setelah pertandingan. Setelah itu, saya menangis tanpa bisa berhenti,” ungkap Neymar melalui akun Instagram resminya, dikutip Selasa (13/12/2022).

Pemain bernomor punggung 10 ini bahkan meragukan bahwa dirinya akan kembali berlaga bersama timnas Brasil di Piala Dunia edisi 2026.

“Ini akan menyakitkan untuk waktu yang sangat lama. Sejujurnya, saya tidak tahu,” ucap pemain berusia 30 tahun tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (13/12/2022).

Mengingat laga Brasil vs Kroasia di di Education City Stadium, Jumat (9/12/2022), kedua timnas bertahan dengan skor kacamata sehingga duel harus dilanjutkan melalui babak waktu tambahan 2×15 menit.

View this post on Instagram

A post shared by NJ 🇧🇷 (@neymarjr)

Sebenarnya, Neymar sempat memberikan keunggulan bagi Selecao melalui sumbangan golnya pada menit ke-105+1. Gol tersebut pun juga sukses membawa dirinya menyamai rekor Pele, yaitu mencetak 77 gol untuk timnas Brasil.

Akan tetapi, pada menit ke-117 Bruno Petkovic kembali menyeimbangkan angka papan skor agar Brasil tidak melenggang ke semifinal dengan mudahnya. Kedua tim pun sama-sama mengalami kebuntuan hingga babak extra time berakhir.

Baca Juga: Material “Gatotkaca” Disebut Jadi yang Terkuat di Bumi

Akhirnya, duel harus berlanjut ke adu penalti. Nasib buruk menimpa Brasil yang dipastikan gugur usai menelan kekalahan 2-4. Neymar langsung menangis sesenggukan di tengah lapangan. Terlebih, dirinya belum sempat menjadi algojo tendangan titik putih tersebut. Disebutkan, salah satu pemain bintang Paris Saint-Germain itu baru akan diturunkan sebagai eksekutor kelima.

Penulis: Fadia Syah Putranto

Redaksi