WHO – 103.8 FM Brava Radio https://bravaradio.com Your partner in business & pleasure Tue, 31 Jan 2023 06:39:12 +0000 en-US hourly 1 Alasan WHO Masih Terapkan Status Darurat Covid-19 Global https://bravaradio.com/alasan-who-masih-terapkan-status-darurat-covid-19-global/ https://bravaradio.com/alasan-who-masih-terapkan-status-darurat-covid-19-global/#comments Tue, 31 Jan 2023 06:39:12 +0000 https://bravaradio.com/?p=49555 Kondisi dunia saat ini dalam menghadapi terpaan Covid-19 sudah jauh membaik dibanding tahun sebelum-sebelumnya. Namun begitu, hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mau mencabut status darurat Covid-19. Apa alasannya? Dalam pembukaan pertemuan dewan eksekutif tahunan WHO, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa saat ini virus Covid-19 sudah mulai terkendali di berbagai belahan […]

The post Alasan WHO Masih Terapkan Status Darurat Covid-19 Global appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Kondisi dunia saat ini dalam menghadapi terpaan Covid-19 sudah jauh membaik dibanding tahun sebelum-sebelumnya. Namun begitu, hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mau mencabut status darurat Covid-19. Apa alasannya?

Dalam pembukaan pertemuan dewan eksekutif tahunan WHO, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa saat ini virus Covid-19 sudah mulai terkendali di berbagai belahan dunia.

Hal tersebut dikarenakan imunitas warga dunia secara tingkat kekebalan mulai merata karena mendapatkan vaksinasi. Begitupun dengan angka kesakitan dan kematian yang cenderung makin menurun.

“Komite mengakui, pandemi COVID-19 mungkin mendekati titik puncaknya,” kata WHO yang dikutip dari AP News.

Baca Juga: Pelatih Al Nassr Percaya Ronaldo Akan Akhiri Karirnya di Eropa

Meski begitu, Tegros mengkhawatirkan bahwa virus Covid-19 dapat terus menyebar dan menjadi potagen secara permanen. Hal inilah yang membuat Covid-19  masih menyandang status darurat kesehatan global.

“Namun, ada sedikit keraguan bahwa virus ini akan tetap menjadi patogen permanen pada manusia dan hewan di masa mendatang,” ujarnya.

Munculnya varian Omicron, yang dampaknya tidak separah varian sebelumnya, membuat beberapa negara di dunia melonggarkan kebijakan protokol kesehatan, termasuk pemakaian masker hingga jarak.

The post Alasan WHO Masih Terapkan Status Darurat Covid-19 Global appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/alasan-who-masih-terapkan-status-darurat-covid-19-global/feed/ 1
Status Pandemi Covid-19 di Tahun 2023, Apakah WHO Akan Mencabutnya? https://bravaradio.com/status-pandemi-covid-19-di-tahun-2023-apakah-who-akan-mencabutnya/ https://bravaradio.com/status-pandemi-covid-19-di-tahun-2023-apakah-who-akan-mencabutnya/#respond Fri, 16 Dec 2022 06:00:29 +0000 https://bravaradio.com/?p=48791 Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengisyaratkan bahwa status pandemi Covid-19 tahun 2023 akan dicabut. Tedros berharap tahun depan status public health emergency of international concern (PHEIC) yang kerap dikenal sebagai pandemi, akan dicabut dicabut. Hal tersebut mengingat tiga tahun berlalu sejak wabah COVID-19 merebak pertama kali di China. ”Tapi kita […]

The post Status Pandemi Covid-19 di Tahun 2023, Apakah WHO Akan Mencabutnya? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengisyaratkan bahwa status pandemi Covid-19 tahun 2023 akan dicabut.

Tedros berharap tahun depan status public health emergency of international concern (PHEIC) yang kerap dikenal sebagai pandemi, akan dicabut dicabut. Hal tersebut mengingat tiga tahun berlalu sejak wabah COVID-19 merebak pertama kali di China.

Status Pandemi Covid-19 di Tahun 2023, Apakah WHO Akan Mencabutnya?

”Tapi kita telah menempuh perjalanan jauh. Kami berharap pada suatu saat tahun depan, kami dapat mengatakan bahwa COVID-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global,” kata Tedros, dikutip dari First Post, Kamis (15/12/2022).

Kabar baik dari Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai data terakhir sejauh ini menunjukkan mayoritas negara di dunia sudah memiliki kekebalan mendekati 90 persen dari penduduknya. Terkecuali di sejumlah wilayah termasuk China yang tidak memiliki imunitas pasca infeksi alamiah.

Dicky memprediksi bahwa kemungkinan besar WHO bisa mencabut status pandemi di triwulan pertama tahun depan. Masa krisis COVID-19 disebutnya sudah terlewati. Namun, bukan berarti bisa diartikan ‘bebas masker’.

Status Pandemi Covid-19 di Tahun 2023, Apakah WHO Akan Mencabutnya?

Baca Juga: Inilah 10 Kota Paling Diminati Wisatawan Tahun 2022

Hal ini bisa terjadi jika kebiasaan memakai masker di tempat berisiko penularan virus dan kondisi tengah mengidap penyakit, lebih baik tetap dilakukan. Menggunakan masker sebagai pencegahan penularan penyakit apapun selain COVID-19, akan menekan risiko lahirnya wabah baru.

Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Status Pandemi Covid-19 di Tahun 2023, Apakah WHO Akan Mencabutnya? appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/status-pandemi-covid-19-di-tahun-2023-apakah-who-akan-mencabutnya/feed/ 0
Untuk Pertama Kali Setelah 20 Tahun, WHO Sebut Kasus TBC Kembali Meningkat https://bravaradio.com/untuk-pertama-kali-setelah-20-tahun-who-sebut-kasus-tbc-kembali-meningkat/ https://bravaradio.com/untuk-pertama-kali-setelah-20-tahun-who-sebut-kasus-tbc-kembali-meningkat/#comments Mon, 31 Oct 2022 04:30:21 +0000 https://bravaradio.com/?p=47984 Brava Listeners, Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO melaporkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi tuberculosis atau TBC meningkat secara global setelah 20 tahun terakhir. TBC dengan bakteri yang resisten terhadap antibiotic dilaporkan kembali meningkat di dunia. WHO menyatakan bahwa 10,6 juta orang didiagnosis pada 2021, meningkat 4,5% dari tahun 2020. Padahal, jumlah kasus baru telah turun […]

The post Untuk Pertama Kali Setelah 20 Tahun, WHO Sebut Kasus TBC Kembali Meningkat appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Brava Listeners, Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO melaporkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi tuberculosis atau TBC meningkat secara global setelah 20 tahun terakhir.

TBC dengan bakteri yang resisten terhadap antibiotic dilaporkan kembali meningkat di dunia. WHO menyatakan bahwa 10,6 juta orang didiagnosis pada 2021, meningkat 4,5% dari tahun 2020. Padahal, jumlah kasus baru telah turun rata-rata 2% hampir setiap tahun sejak tahun 2000.

Untuk Pertama Kali Setelah 20 Tahun, WHO Sebut Kasus TBC Kembali Meningkat

WHO juga mengatakan bahwa kematian akibat TBC naik untuk tahun kedua secara berturut-turut menjadi 1,6 juta kasus pada tahun 2021. Namun, Banyak orang tidak dapat mendapatkan diagnosis atau menerima perawatan selama lockdown Covid-19.

Lucica Ditiu selaku Direktur Eksekutif Stop TB Partnership, mengatakan sudah sangat jelas bahwa dunia sekarang menghadapi situasi yang sangat berbahaya dengan penyakit yang ditularkan melalui udara. Hal ini bahkan benar-benar diabaikan dan dibiarkan merajalela dalam dua tahun terakhir.

Untuk Pertama Kali Setelah 20 Tahun, WHO Sebut Kasus TBC Kembali Meningkat

“Terlepas dari tren peningkatan kematian dan infeksi TB yang mengejutkan ini, pendanaan untuk memerangi TB menurun pada tahun 2020 dan 2021 dari tingkat yang sudah sangat rendah. Ini menjengkelkan dan membuat saya bertanya-tanya mengapa investasi untuk TB begitu sedikit. Kata Lucica mengutip dari The Guardian Senin (31/10/22).

Mel Spigelman, Presiden Aliansi TBC, juga mengatakan mengatakan lebih dari satu dekade kemajuan menjadi hilang ketika Covid-19 muncul. Tidak hanya itu, Covid juga telah mengalihkan sumber daya yang dari program TBC dan dari pengembangan alat baru untuk mengatasi penyakit, termasuk untuk vaksin.

Perlu diketahui, TBC umumnya menyerang paru-paru, menyebar melalui droplet di udara. Ini dapat tetap bertahan selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan masalah kesehatan dan sulit untuk didiagnosis.

Baca Juga: Demi Bagnaia, Valentino Rossi Akan Hadir di MotoGP Valencia 2022

Bagaimana menurut Anda Brava Listeners, apakah kasus TBC sempat menghilang karena tertutup oleh pandemi Covid-19?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Untuk Pertama Kali Setelah 20 Tahun, WHO Sebut Kasus TBC Kembali Meningkat appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/untuk-pertama-kali-setelah-20-tahun-who-sebut-kasus-tbc-kembali-meningkat/feed/ 2
WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat! https://bravaradio.com/who-akhir-pandemi-covid-19-sudah-dekat/ https://bravaradio.com/who-akhir-pandemi-covid-19-sudah-dekat/#respond Thu, 15 Sep 2022 07:25:12 +0000 https://bravaradio.com/?p=47363 Kabar baik datang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir dalam waktu dekat. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Era pandemi Covid-19 diperkirakan akan segera berakhir seiring dengan membaiknya angka kematian akibat Covid-19 yang semakin menurun. Berdasarkan data dari WHO, kematian akibat COVID-19 pekan lalu […]

The post WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat! appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Kabar baik datang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir dalam waktu dekat. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Era pandemi Covid-19 diperkirakan akan segera berakhir seiring dengan membaiknya angka kematian akibat Covid-19 yang semakin menurun. Berdasarkan data dari WHO, kematian akibat COVID-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020.

WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat!

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan saat ini dunia sedang berada dalam kondisi yang baik menuju akhir pandemi Covid-19. Tedros pun mendesak untuk masyarakat dunia bersama-sama berjuang untuk mengakhiri pandemi ini secara bersama.

“Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, sebagaimana dilansir Sputnik.

Dalam mendukung upaya mengakhir era Covid-19, Ghebreyesus meminta untuk semua negara segera melakukan vaksinasi 100% kelompok yang paling berisiko, seperti petugas kesehatan atau orang tua.

WHO mencatat pada 11 September lalu ada lebih dari 605 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19. Sementara angka kematian mencapai lebih dari 6,4 juta orang.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat! appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/who-akhir-pandemi-covid-19-sudah-dekat/feed/ 0
Cacar Monyet Disebabkan Hubungan Seksual, Ini Penjelasan Eks Petinggi WHO https://bravaradio.com/cacar-monyet-disebabkan-hubungan-seksual-ini-penjelasan-eks-petinggi-who/ https://bravaradio.com/cacar-monyet-disebabkan-hubungan-seksual-ini-penjelasan-eks-petinggi-who/#respond Wed, 27 Jul 2022 04:29:01 +0000 https://bravaradio.com/?p=46661 Warga dunia saat ini sedang menghadapi wabah cacar monyet. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Diungkap oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa sebanyak 70 negara saat ini sudah terjangkit wabah cacar monyet. Kebanyakan ditemukan kasus dari cacar […]

The post Cacar Monyet Disebabkan Hubungan Seksual, Ini Penjelasan Eks Petinggi WHO appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Warga dunia saat ini sedang menghadapi wabah cacar monyet. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Diungkap oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa sebanyak 70 negara saat ini sudah terjangkit wabah cacar monyet. Kebanyakan ditemukan kasus dari cacar monyet ini disebabkan oleh hubungan seksual sesama jenis.

Penelitian ini berdasarkan sebuah studi The New England Journal of Medicine yang terbit pada 21 Juli 2022, dikatakan bahwa dari 528 kasus cacar monyet yang terdiagnosis antara 27 April s.d 27 Juni 2022 di 16 negara, sekitar 98 persen terjadi pada orang gay atau pria biseksual.

Cacar Monyet Disebabkan Hubungan Seksual, Ini Penjelasan Eks Petinggi WHO

Menanggapi hal ini, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara serta mantan Dirjen Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa cacar monyet dapat terkena pada pria yang melakukan seks pada sesama pria atau bergonta-ganti pasangan.

“Memang yang sekarang nampaknya wabah bermula dari men sex with men dan multiple partner. Jadi karena bermula di.kelompok itu maka banyak. Kasus di sana, tapi yang lain juga bisa terkena,”ucapnya dilansir dari detikcom.

Namun begitu, penyakit ini juga memiliki resiko tertular pada pasangan lawan jenis. Hal tersebut dikarenakan kontak dekat yang terjadi ketika melakukan hubungan seksual.

“Monkeypox (cacar monyet) belum bisa dikatakan menular secara seksual, tapi karena pada hubungan seks ada kontak antarkulit maka jadi tertular,” sambung Prof Tjandra.

Wabah cacar monyet sendiri hingga kini belum masuk ke Indonesia. Namun begitu, patut diwaspadainya dikarenakan wabah cacar monyet sudah masuk ke negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Thailand.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Cacar Monyet Disebabkan Hubungan Seksual, Ini Penjelasan Eks Petinggi WHO appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/cacar-monyet-disebabkan-hubungan-seksual-ini-penjelasan-eks-petinggi-who/feed/ 0
Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Warga RI Dihimbau Tak Makan Hewan Liar https://bravaradio.com/cacar-monyet-jadi-darurat-kesehatan-global-warga-ri-dihimbau-tak-makan-hewan-liar/ https://bravaradio.com/cacar-monyet-jadi-darurat-kesehatan-global-warga-ri-dihimbau-tak-makan-hewan-liar/#respond Mon, 25 Jul 2022 04:22:18 +0000 https://bravaradio.com/?p=46630 Baru-baru ini  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan secara resmi terkait wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan global. Status darurat kesehatan global cacar monyet ini mencapai level alarm tinggi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jika lebih dari 70 negara telah terjangkit penyakit cacar monyet. Hal tersebut yang membuat masyarakat dunia saat ini sedang […]

The post Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Warga RI Dihimbau Tak Makan Hewan Liar appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Baru-baru ini  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan secara resmi terkait wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan global. Status darurat kesehatan global cacar monyet ini mencapai level alarm tinggi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jika lebih dari 70 negara telah terjangkit penyakit cacar monyet. Hal tersebut yang membuat masyarakat dunia saat ini sedang menghadapi wabah cacar monyet dan diharapkan mulai mewaspadai.

Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Warga RI Dihimbau Tak Makan Hewan Liar

“Saya telah memutuskan bahwa wabah #monkeyprox global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Tedros, seperti dikutip Minggu (24/7/2022).

Hingga kini wabah cacar monyet sendiri belum masuk ke Indonesia. Namun begitu, patut diwaspadainya dikarenakan wabah cacar monyet sudah masuk ke negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Thailand.

Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Warga RI Dihimbau Tak Makan Hewan Liar

Sesditjen Kesmas Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat Indonesia dihimbau agar tidak memakan makanan hewan liar saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Ia mencontohkan hewan seperti tupai, tikus gambia, monyet dan kera agar tidak dikonsumsi untuk menghindari dari penyakit cacar monyet.

“Kalau melakukan perjalanan ke negara endemis tidak makan-makanan hewan liar, tidak mengolah hewan liar tapi menggunakan alat perlindungan yang standar dan tidak berdekatan dengan orang yang memiliki gejala monkeypox,” ujarnya.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Warga RI Dihimbau Tak Makan Hewan Liar appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/cacar-monyet-jadi-darurat-kesehatan-global-warga-ri-dihimbau-tak-makan-hewan-liar/feed/ 0
Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO https://bravaradio.com/temuan-omicron-ba-2-75-di-ri-jadi-sorotan-mantan-petinggi-who/ https://bravaradio.com/temuan-omicron-ba-2-75-di-ri-jadi-sorotan-mantan-petinggi-who/#respond Wed, 20 Jul 2022 07:20:07 +0000 https://bravaradio.com/?p=46588 Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa warga Indonesia patut mewaspadai temuan kasus  BA.2.75 ‘centaurus’ di Tanah Air. Indonesia harus cepat mencegah penyebaran subvarian baru Omicron tersebut, belajar dari kasus serupa di luar negeri. Saat ini kasus BA.2.75 ‘centaurus’ telah ditemukan di DKI Jakarta dengan dua kasus dan satu […]

The post Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa warga Indonesia patut mewaspadai temuan kasus  BA.2.75 ‘centaurus’ di Tanah Air. Indonesia harus cepat mencegah penyebaran subvarian baru Omicron tersebut, belajar dari kasus serupa di luar negeri.

Saat ini kasus BA.2.75 ‘centaurus’ telah ditemukan di DKI Jakarta dengan dua kasus dan satu kasus impor di Bali. Meski begitu, virus ini belum menujukkan tanda-tanda bahaya yang bisa disebabkan.

Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO

Meski begitu, Prof Tjandra mengatakan penularan dari BA.2.75 tergolong lebih cepat dari BA.5. Tren terhadap kasus BA.2.75 ini telah terjadi di Inggris hingga Amerika Serikat, yang diprediksi bisa lolos dari kekebalan antibodi setelah vaksinasi Covid-19.

“Sudah adanya BA.2.75 di Indonesia ini menunjukkan pada kita bahwa pandemi COVID-19 masih bersama kita dan berbagai perkembangan dapat saja terjadi, termasuk adanya varian atau sub varian baru.” kata Prof Tjandra dalam keterangan tertulis dilansir dari detikcom.

“Tentu tidak perlu panik, tetapi jelas perlu waspada dan mendapatkan data ilmiah yang valid agar penanganan di lapangan dapat berjalan dengan tepat,” tambahnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah mengumumkan kasus Omicron BA.2.75 dilaporkan di sejumlah negara bagian India. Hal ini dapat memicu gelombang kasus COVID-19 baru.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

The post Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/temuan-omicron-ba-2-75-di-ri-jadi-sorotan-mantan-petinggi-who/feed/ 0
Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut https://bravaradio.com/inilah-alasan-status-pandemi-global-masih-belum-dicabut/ https://bravaradio.com/inilah-alasan-status-pandemi-global-masih-belum-dicabut/#respond Wed, 08 Jun 2022 07:57:37 +0000 https://bravaradio.com/?p=46048 Meski keadaan sudah membaik pasca pandemi Covid-19, namun faktanya hingga saat ini status pandemi global masih belum dicabut. Tjandra Yoga Aditama selaku mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara telah mengungkapkan alasan pandemi global belum kunjung dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. “Lima hal tentang kenapa pandemi belum juga berakhir. Pertama, sampai akhir […]

The post Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
Meski keadaan sudah membaik pasca pandemi Covid-19, namun faktanya hingga saat ini status pandemi global masih belum dicabut.

Tjandra Yoga Aditama selaku mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara telah mengungkapkan alasan pandemi global belum kunjung dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut

“Lima hal tentang kenapa pandemi belum juga berakhir. Pertama, sampai akhir Mei 2022 masih ada hampir dari 70 negara di dunia yang kasusnya masih meningkat. Padahal kita tahu prinsip dasarnya, ‘no one is safe until everyone is safe’, dan 70 adalah sekitar sepertiga dari jumlah negara di dunia,” kata Tjandra mengutip CNNIndonesia.com, Selasa (7/6/22).

Alasan berikutnya ialah jumlah pemeriksaan covid-19 di Indonesia maupun global mengalami tren penurunan. Hal tersebut mengakibatkan kajian epidemiolog menjadi sulit lantaran tidak bisa melihat kondisi riil di lapangan.

Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut

Tjandra juga kembali mengingatkan bahwa kondisi lonjakan kasus Covid-19 dapat terjadi kapan saja karena pengaruh mutasi atau varian dan lainnya. Hingga Mei 2022 tercatat baru 57 negara yang sudah melakukan vaksinasi lebih dari 70 persen penduduk.

Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut

Terkahir, penyebab belum dicabutnya status pandemi adalah karena jika transmisi masih meningkat maka artinya jumlah kematian masih akan juga ada dan tetap ada potensi varian baru dapat saja terbentuk.

Baca Juga: Cara Baru Nostalgia Nonton Film Lawas di Bioskop Online

Mentak direktur WHO itu mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan saat beradaptasi saat menjalani kehidupan new normal. Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin covid-19 diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan.

Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners?

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

The post Inilah Alasan Status Pandemi Global Masih Belum Dicabut appeared first on 103.8 FM Brava Radio.

]]>
https://bravaradio.com/inilah-alasan-status-pandemi-global-masih-belum-dicabut/feed/ 0