Langkah awal sebelum berolahraga

324

Olahraga prestasi ataupun untuk kesenangan, apa pun cabangnya, memang mengandung bahaya yang fatal bagi kesehatan bila dilakukan saat tubuh Anda tidak siap secara fisik dan mental.

Ringan maupun berat, semua jenis olahraga mengandung risiko, dari yang paling umum seperti cedera, putus tendon atau robekan di daerah otot sampai yang fatal seperti stroke dan serangan jantung.

Tentu saja risiko ringan maupun fatal tidak perlu Anda alami. Yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan fisik dan mental, serta tidak memaksakan untuk berolahraga dengan intensitas melebihi 100 persen dari kemampuan tubuh.

Kebanyakan orang yang mengalami cedera atau masalah kesehatan saat melakukan olahraga adalah karena tubuhnya tidak siap secara fisik dan mental.

Apalagi bila sebelumnya orang tersebut sudah memiliki masalah kesehatan, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, tapi tidak pernah diperiksakan.

Selain itu, orang awam yang tidak terlatih biasanya sering memaksakan diri melakukan olahraga kompetitif atau olahraga berat melampaui 100 persen kemampuan tubuhnya.

Memaksakan diri berolahraga berat dengan melebihi 100 persen kemampuan tubuh dapat membahayakan organ-organ tubuh, termasuk jantung. Untuk itu, perlu juga diperhatikan olahraga apa dan seberapa kemampuan tubuh kita.

Agar tidak terjadi masalah kesehatan saat melakukan olahraga, berikut beberapa tip sehat dan aman, yaitu:

1. Cek denyut nadi sebelum berolahraga. Sebelum olahraga sebaiknya cek tekanan darah. Tapi bagi orang awam bisa dengan mengecek denyut nadi di pergelangan tangan atau leher. Denyut nadi yang normal adalah 60-90 denyut per menit.

Bila denyut nadi di atas atau di bawah jumlah tersebut, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk berolahraga, apalagi olahraga berat. Denyut nadi di bawah atau di atas normal menandakan bahwa tubuh Anda dalam kondisi yang tidak prima.

2. Tidak pusing saat bergerak dari jongkok ke berdiri. Bila Anda merasa pusing saat ganti posisi tubuh dari jongkok ke berdiri, artinya jantung tidak mampu memompa darah secara maksimal. Dalam kondisi ini juga jangan paksakan diri untuk berolahraga berat.

3. Jangan paksakan diri saat pertama kali olahraga. Perhatikan kemampuan tubuh, jangan lakukan olahraga melebihi 100 persen kemampuan tubuh. Jantung harus dilatih secara teratur dan berkesinambungan, setidaknya tiga kali seminggu.

Bila Anda sudah lama tidak berolahraga, maka jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga kompetitif seperti sepakbola yang harus kejar-kejaran skor. Lakukan secara bertahap sambil memperhatikan keluhan yang muncul.

Narasumber: Dr. Michael Triangto, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Slim + Health Sports Therapy Mall Taman Anggrek, Jakarta.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

[teks Jordhi Farhansyah / sumber fitnessformen.co.id | foto chinesedemocracy.co.uk]

Baca juga:
Instalasi bunga pesawat Emirates A380
Waspadai risiko akibat terlalu banyak duduk
Mobil masa depan dari Volkswagen

Redaksi